Suara.com - Kejaksaan Agung menetapkan Lin Che Wei sebagai tersangka dalam kasus korupsi ekspor CPO atau Crude Palm Oil. Sosok Lin Che Wei menjadi sorotan publik karena memiliki segudang prestasi internasional. Berikut rekam jejak Lin Che Wei.
Sosok Lin Che Wei memiliki rekam jejak cemerlang sebagai seorang ekonom andal di dunia internasional. Ia sempat menjadi saksi dalam kasus korupsi ekspor CPO sebagai penasihat di Independent Research and Advisory Indonesia.
Rekam Jejak Lin Che Wei
Lin Che Wei memulai kariernya sebagai analis keuangan di PT. WI Carr, Deutsche Bank Group dan Societe Generale. Namanya semakin dikenal usai membongkar skandal Bank Lippo yang membuatnya berurusan dengan pengadilan dan dituntut sebesar Rp 103 miliar oleh Lippo Group.
Baca Juga: DPR RI Bakal Minta Penjelasan Mendag soal Minyak Goreng Rakyat
Kasus skandal Bank Lippo ini membawa Lin Che Wei mendapatkan penghargaan Tasrif Award dari Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) pada 2003.
Pada tahun 2005 hingga 2007, Lin Che Wei menjabat sebagai Presiden Direktur Danareksa. Pada tahun 2007 dan 2008, Lin Che Wei menjabat sebagai CEO dari Putera Sampoerna Foundation yang merupakan yayasan yang bergerak di bidang pendidikan yang didirikan oleh Putera Sampoerna.
Lin Che Wei juga mendirikan perusahaan riset yang berfokus pada Analisis Kebijakan dan Analisis Industri Independent Research Advisory Indonesia.
Sepak terjang Lin Che Wei itu membawanya mendapatkan penghargaan Indonesian Best Analyst dari AsiaMoney Magazine dan The Most Popular Analyst Award" tahun 2002 dan 2004.
Penasihat Banyak Menteri
Baca Juga: Tersangka Kasus Mafia Minyak Goreng Lin Che Wei Ternyata Pernah Jadi Anak Buah Airlangga Hartarto
Selain berkarier sebagai analis keuangan, Lin Che Wei juga menjadi analis kebijakan yang andal di pemerintahan. Ia dipercaya menjadi penasihat banyak menteri di Indonesia sejak lama.
Ia pernah diangkat menjadi staf khsusu Menteri BUMN Sugiharto dan Menko Bidang Perekonomian Aburizal Bakrie.
Lin Che Wei juga dipercaya menjadi policy advisor atau anggota tim asistensi Menko Perekonomian Sofyan Djalil pada 2014.
Pada 2016 hingga 2019, Lin Che Wei dilibatkan meracik kebijakan Pembentukan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS), pembentukan Industri Biodiesel berbasis Kelapa Sawit, Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan pada 2017, Studi dan Formulasi Kebijakan Pemerataan Ekonomi pada 2017 hingga 2019, dan Verivikasi Luas Lahan Kelapa Sawit di Provinsi Riau yang bekerja sama dengan Dirjen Perkebunan serta PTPN V.
Lin Che Wei juga pernah diangkat menjadi anggota tim asistensi di Kementerian Koordinator Perekonomian di bawah Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Namun, pihak kementerian mengklarifikasi bahwa Lin Che Wei sudah tak lagi menjadi anggota sejak Maret 2022.
Itulah rekam jejak Lin Che Wei yang cemerlang di dunia swasta dan pemerintah. Kini, Lin Che Wei mendekam di balik jeruji tahanan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya sebagai tersangka mafia minyak goreng.