Suara.com - Pihak Kementrian Dalam Negeri Singapura (MHA) memberikan rilis pres yang menjelaskan latar belakang Ustad Abdul Somad (UAS) ditolak masuk.
Salah satu alasan yang dipaparkan menyoal tentang ceramah UAS soal salib yang dinilai memuat ajaran ekstrimis, bertolak belakang dengan nilai multireligius masyarakat Singapura.
"Ia (UAS) juga pernah merendahkan agama lain, salah satunya adalah umat Kristiani dengan ceramahnya yang menyebut salib Kristiani sebagai tempat bersemayamnya 'jin kafir'," tulis rilis pernyataan MHA tersebut pada Selasa (17/5/2022).
Adapun UAS sebelumnya telah memberikan klarifikasi menyoal ceramahnya lantaran dinilai menyinggung umat Kristiani.
Baca Juga: Alasan Pemerintah Singapura Menolak UAS: Dari Ajarkan Ekstremis Hingga Kafir
Bagaimana isi dari klarifikasi UAS tersebut?
1. Mengaku menyampaikan hanya untuk umat Muslim
Klarifikasi terkait ceramah tersebut disampaikan oleh UAS saat memenuhi panggilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Rabu (21/8/2019) silam.
Adapun salah satu poin klarifikasinya adalah bahwa ceramah tersebut disampaikan khusus kepada umat Muslim.
UAS juga menegaskan bahwa ceramah tersebut disampaikan dalam forum tertutup, bukan di tanah lapang maupun tempat terbuka.
Baca Juga: Inilah Isi Ceramah Lawas UAS soal Salib yang Dipermasalahkan Singapura
2. Ceramahnya soal akidah
Lebih lanjut, UAS menegaskan bahwa ceramahnya menyoal akidah Islam di dalam rumah ibadah.
Ia pun tanpak enggan memenuhi tuntutan untuk menyampaikan permohonan maaf yang dilayangkan para pelapor ceramah tersebut.
"Saya menjelaskan tentang akidah agama saya, di tengah komunitas umat Islam, di dalam rumah ibadah saya. Bahwa ada yang tersinggung dengan penjelasan saya. Apakah saya mesti meminta maaf?," tegas UAS.
UAS juga menegaskan bahwa jika ia memohon maaf, maka ayat yang ia gunakan untuk membahas ceramah tersebut harus dihapus lantaran merupakan ajaran agamanya.
"Karena ajaran saya. Kalau saya minta maaf berarti ayat itu mesti dibuang," lanjut UAS.
3. Sebuah jawaban
UAS menegaskan lebih lanjut bahwa poin dari ceramah yang menyinggung soal salib tersebut bertujuan untuk menhajawab salah satu pertanyaan dari jemaat.
UAS mengaku bahwa dirinya membuka sesi pertanyaan dalam ceramahnya setiap Sabtu usai Salat Subuh.
4. Ceramah lawas
UAS juga menegaskan bahwa ceramah tersebut sudah disampaikan jauh sebelum viral.
Ia juga menegaskan bahwa tdak memungkinkan bagi dirinya untuk melarang jemaatnya yang hadir dalam ceramah untuk mematikan gawai dan ponsel untuk merekam ceramahnya.
Itulah deretan klarifikasi UAS soal ceramahnyayang dinilai menyinggung agama lain.
Kontributor : Armand Ilham