Ada Indonesia, Ini Deretan Negara yang Melarang Ekspor Bahan Baku Pangan

Rabu, 18 Mei 2022 | 10:44 WIB
Ada Indonesia, Ini Deretan Negara yang Melarang Ekspor Bahan Baku Pangan
Ilustrasi kepala sawit (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa waktu lalu Indonesia resmi mengumumkan kebijakan pelarangan ekspor CPO dan bahan turunannya. Tak berselang lama, India juga mengeluarkan kebijakan ekspor gandum. Hal itu lantaran gelombang panas yang menyebabkan terbatasnya produksi,.

Konflik antara Rusia dan Ukraina yang berlarut-larut juga menyebabkan menipisnya pasokan pangan global. Kedua negara itu adalah produsen dan pengekspor utama komoditas pertanian di dunia.

Diantaranya, tanaman sereal, termasuk gandum dan jagung. Secara keseluruhan, baik Rusia dan Ukraina mengekspor 12 persen dari jumlah makanan yang diperjualbelikan di seluruh dunia.

Khawatir dengan kelangkaan pangan, mendorong negara-negara di bawah ini untuk mengambil langkah dalam upaya mengamankan pasokan pangan dengan melarang ekspor. Berikut negara-negara yang juga mengeluarkan kebijakan larangan ekspor bahan pangan.

Baca Juga: Syamsuar Undang Pengusaha dan Petani Sawit Bahas Larangan Ekspor CPO

1. Rusia (Biji-bijian, 2021)

Rusia menerapkan pajak untuk ekspor biji-bijian pada Juni 2021 sebagai bagian dari langkah-langkah yang diharapkan pemerintah dapat membantu menstabilkan inflasi pangan domestik.

2. Argentna (Jagung dan Gandum, Desember 2021)

Argentina membatasi jumlah jagung dan gandum yang dapat diekspor dalam upaya mencegah kekurangan biji-bijian domestik serta menekan kenaikan nilai pangan di negara tersebut. Keputusan ini membuat harga jagung Amerika ke level tertinggi dalam 6 bulan.

3. Ukraina (Biji-bijian, Februari/Maret 2022)

Baca Juga: Aplikasi Rekan Besutan Pupuk Indonesia Permudah Petani Memperoleh Pupuk

Selanjutnya, ada Ukraina yang menutup pelabuhannya tak lama setelah perang dengan Rusia dimulai, yang disebut warga Moskow sebagai operasi militer khusus.

Ukraina lalu melarang ekspor biji-bijian, seperti gandum hitam, barley, soba, dan millet. Ditambah gula, garam, daging, serta memperkenalkan izin ekspor gandum, jagung dan minyak bunga matahari. 

Sebagai informasi, Ukraina merupakan salah satu produsen serta pengekspor biji-bijian dan minyak bunga matahari terkemuka di dunia. Maka, pemberhentian kegiatan ekspor Ukraina membuat harga pangan global menuju rekor tertinggi.

4. Hungaria, Serbia, dan Bulgaria (Biji-bijian, Maret/April 2022)

Hungaria juga melarang semua ekspor biji-bijian. Serbia membatasi jumlah gandum, jagung, tepung dan minyak goreng yang akan diekspor. Sementara itu, Bulgaria menyebut akan meningkatkan cadangan biji-bijian dan kemungkinan membatasi ekspor.

5.Indonesia (Kelapa Sawit, April 2022)

Indonesia yang merupakan produsen minyak sawit utama dunia, melarang ekspor beberapa produk berbasis minyak sawit sejak akhir April dalam upaya mengamankan pasokan domestik dan menurunkan kenaikan harga yang sempat mencekik warga.

Larangan ekspor tersebut nyatanya membuat harga minyak nabati global melambung tinggi.

6. India (Gandum, Mei 2022)

India menjadi negara Asia yang melarang ekspor gandum dalam upaya menurunkan harga lokal beberapa hari usai pihaknya menargetkan pengiriman yang disebutnya rekor tahun ini.

Menyusul berita tersebut, pasar gandum global kemudian melonjak. Sebelum adanya larangan, India bahkan telah menargetkan rekor pengiriman 10 juta ton tahun ini.

7. Moldova (Gandum dan Jagung, Maret/April 2022)

Moldova, negara yang terletak di antara Rumania dan Ukraina, di Eropa Timur juga ikut menunda ekspor gandum, jagung, dan gula. Hal tersebut dijelaskan oleh Perdana Menteri Moldova, Natalia Gavrilita, yang menegaskan bahwa kebijakan berlaku sejak Maret hingga April 2022.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI