4 Alasan Pemerintah Singapura Tolak Kunjungan Ustaz Abdul Somad dan Rombongannya

Rabu, 18 Mei 2022 | 10:11 WIB
4 Alasan Pemerintah Singapura Tolak Kunjungan Ustaz Abdul Somad dan Rombongannya
Ustaz Abdul Somad. [Instagram/@ustadzabdulsomad_official]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Dalam Negeri Singapura atau MHA (Ministry of Home Affairs) membeberkan alasan pemerintah Singapura menolak Ustadz Abdul Somad mengunjungi negaranya hingga harus dijatuhi not to land.

MHA membenarkan bahwa UAS tiba bersama enam pendamping di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada Senin (16/5/2022) dari Batam.

Ia diwawancarai, lalu kelompoknya ditolak masuk ke Singapura dan ditempatkan kembali di feri menuju Batam pada hari yang sama.

Lantas, apa saja alasan pemerintah Singapura menolak UAS? Berikut daftarnya yang dikutip dari laman resmi MHA, mha.gov.sg

Baca Juga: Sandiaga Uno Angkat Bicara Terkait Dugaan UAS Dideportasi dari Singapura

1. UAS berkhotbah bahwa aksi bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel Palestina

Menurut MHA, UAS dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang mana tidak dapat diterima di negara kalangan masyarakat multi-ras dan multi-agama, seperi Singapura. 

Misalnya, UAS pernah memberikan materi khotbah bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina dan menganggap hal itu sebagai operasi “syahid”. 

2. UAS merendahkan komunitas agama lain

UAS juga disebut pernah membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal "jin (roh/setan) kafir". Ini tentu menjadi topik sensitif yang menyinggung banyak pihak non muslim, khususnya di Singapura.

Baca Juga: Soal UAS yang Diduga Dideportasi dari Singapura, Sandiaga Uno: Akan Diselesaikan Dengan Penuh Keterbukaan dan Cepat

3. UAS melabelkan agama lain sebagai kafir

Tak hanya sampai disitu, MHA mengatakan bahwa UAS secara terbuka kerap menyebut non muslim sebagai kafir. Perkataan ini membuatnya dianggap tidak bisa menerima dan menghargai keberagaman agama.

Istilah kafir sendiri seringkali merujuk pada orang-orang mengingkari Allah dan rasul-Nya. Kafir juga dapat diartikan sebagai orang yang menyembunyikan atau menutupi sesuatu dari kebenaran.

4. UAS pura-pura melakukan kunjungan sosial

MHA dalam keterangan di situs resminya juga menyebut UAS berusaha masuk ke Singapura dengan berpura-pura untuk melakukan kunjungan sosial.

Pemerintah setempat memandang serius setiap orang yang menganjurkan kekerasan dan mendukung ajaran ekstremis dan segregasi. Maka dari itu, UAS dan rombongan ditolak masuk ke Singapura.

Kabar deportasi ini pertama kali dibagikan di media sosial oleh UAS sendiri dan beberapa kerabat dekatnya. Dengan diresmikannya alasan oleh MHA, diketahui mengurangi rasa penasaran publik.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI