"Kota Jakarta ke depan memiliki target untuk mencapai net zero emissions (nol emisi karbon) pada tahun 2050. Maka dari itu perlu dibuat berbagai kebijakan, salah satunya dalam aspek mobilitas perkotaan yang berkelanjutan," kata Anies.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta melalui PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) juga menandatangai perjanjian kerja sama dengan BloombergNEF. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), M Yana Aditya; dengan Global Head of Client Relations at BloombergNEF, Benji Kafri.
Anies datang untuk menyaksikan secara langsung bersama CEO Bloomberg Finance, John Moore dan Head of Social Science Divison Transport Studies Unit (TSU) Oxford, Timothy J Power secara terpisah.
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mengritik Gubernur Anies Baswedan yang melakukan perjalanan keliling tiga negara Eropa. Ia menyebut kegiatan itu hanyalah jalan-jalan di akhir jabatan.
Gembong menilai Anies hanya jalan-jalan karena tidak tahu secara rinci apa saja kegiatan Anies selama di luar negeri. Namun, dari informasi yang ia dapat, tidak ada hal mendesak yang perlu dilakukan hingga perjalanan ini perlu dilakukan.
"Mengakhiri masa jabatannya jalan-jalan kan nggak papa toh? Iya kan. Kan kita nggak tahu agendanya, artinya ke Eropa itu agenda pembahasan masalah apa kan kita nggak tau, maka kesimpulan saya di akhir masa jabatan ya jalan-jalan saja gitu, untuk refreshing," ujar Gembong saat dikonfirmasi, Rabu (11/5/2022).
Anies diketahui berencana membahas soal Moda Raya Terpadu (MRT) dalam perjalanannya. Gembong juga menilai tidak ada hal yang perlu dibahas lebih lanjut mengenai proyek ini sampai ke luar negeri.
"Apa yang mau dibahas? Kan MRT sudah jalan. Mau kerja sama apa lagi tentang MRT kan," tuturnya.
Sementara itu, dua agenda lainnya memenuhi undangan bidang transportasi dan sister city juga dianggapnya tidak jelas. Ia menganggap pembahasan MRT hanya sekadar alasan untuk bisa jalan-jalan.
"Kedua agenda berikutnya kita nggak tahu, karena tidak tahu agenda lain kecuali MRT kan kesimpulannya jalan-jalan aja. MRT itu sebagai agenda seolah-olah ada hal urgen yang harus dibahas antar negara-negara sahabat," katanya.