Geger Warganet Malaysia Minta Tukar Perdana Menteri Ismail dengan Jokowi: Kita Tambah Menteri 1 Set

Selasa, 17 Mei 2022 | 15:38 WIB
Geger Warganet Malaysia Minta Tukar Perdana Menteri Ismail dengan Jokowi: Kita Tambah Menteri 1 Set
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama CEO Space X Elon Musk (kiri) saat melakukan kunjungan ke Space X di Boca Chica, Amerika Serikat, Sabtu (14/5/2022). [Biro Pers Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pertemuan Presiden Joko Widodo dan CEO Tesla, Elon Musk, masih menjadi sorotan beberapa pihak. Bahkan warganet Malaysia ikut mengomentari pertemuan ini, namun bukan karena substansinya melainkan karena sepatu yang dikenakan Jokowi.

Warganet Malaysia ternyata memuji Jokowi yang menemui Elon dengan memakai sepatu buatan Bandung, Jawa Barat. Pujian terus mengalir untuk Jokowi, bahkan sampai memunculkan harapan warganet Malaysia untuk bertukar pemimpin.

Salah satu yang ikut menyuarakannya adalah akun Twitter @arinmuhammad. Bahkan kocaknya, ia siap menukar Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob beserta seluruh kabinetnya dengan seorang Jokowi.

"Boleh nggak kita tukar Presiden dia dengan PM Malaysia kita? Kita naikkan sedikit deh, (kita) kasih semua menteri-menteri kita sekalian satu set," celetuknya, seperti dikutip Suara.com pada Selasa (17/5/2022).

Baca Juga: Rajin ke Kepri, Besok Presiden Jokowi Tinjau Imunisasi Anak di Sejumlah Titik Tanjungpinang

Warganet Malaysia geger minta tukar Perdana Menteri (PM) Ismail Sabri Yaakob dengan Presiden Jokowi. (Twitter/@arinmuhammad)
Warganet Malaysia geger minta tukar Perdana Menteri (PM) Ismail Sabri Yaakob dengan Presiden Jokowi. (Twitter/@arinmuhammad)

Cuitan ini jelas langsung menimbulkan kegemparan. Beragam respons disampaikan oleh warganet, baik yang pro maupun kontra, baik yang disampaikan dengan serius sampai yang menggelitik perut.

Menariknya, permintaan @arinmuhammad untuk bertukar pemimpin ini ternyata turut memunculkan nama-nama tokoh politik Indonesia lain. Mulai dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sampai sang menteri serba bisa, Luhut Binsar Pandjaitan.

"Pliss jangan ambil Pak Jokowi, ambil saja Anies Baswedan," komentar warganet yang langsung menuai respons seperti, "Gratis Ongkir. Cashback 100%."

Benar-benar serupa transaksi di e-commerce ya.

"Kami punya Gubernur Indonesia, tak kasih free lah.. sila jemput segera di bulan Oktober," sambung warganet lain, merujuk pada berakhirnya masa jabatan Anies di Ibu Kota.

Baca Juga: Tolong Korban Kecelakaan, Driver Ojol Malah Tega Bobol ATM Korban Berdalih Bayar RS, Endingnya Lebih Bikin Geger

"Di luar di lirik, di negara sendiri di caci maki. Miris," ujar warganet.

"Wkwkkwk kocak banget. Tapi maaf pak jokowi limited edition for indonesia only," imbuh warganet lain.

"#2024JokowiForMalaysia," cuit warganet yang malah siap mempromosikan RI 1 untuk ganti memimpin negeri jiran.

"Ga boleh, tapi kalau ngotot mau ambil Pak Luhut aja," kata warganet.

"Tukar tambah sama Siti Nurhaliza mau ga?" celetuk warganet yang tampaknya ogah bila mendapat kabinet PM Malaysia.

"Kemarin reog mau di klaim, sekarang Pak Jokowi mau diambil. Ada-ada aja negeri tetangga," seloroh warganet.

"Angkuuuttt... jangan ragu dan bimbang.. Ambil juga satu set, sama menteri-menterinya, gausah pake tuker-tukeran..," tutur warganet.

"Memang benar kalau rumput tetangga selalu lebih hijau," timpal yang lainnya.

Cuitan warganet Malaysia (twitter.com/SyedAkramin)
Cuitan warganet Malaysia yang memuji pilihan sepatu Presiden Joko Widodo saat menemui Elon Musk. (Twitter/@SyedAkramin)

Tentu sudah bukan rahasia umum lagi, kepemimpinan Jokowi diwarnai polaritas yang sangat tinggi antara pendukung dan oposisinya. Karena itulah, tak heran bila warganet Indonesia sendiri terbelah menanggapi cuitan menukar Jokowi dengan kabinet pemerintahan Malaysia tersebut.

Tapi benar-benar tak habis pikir ya. Cuma gara-gara sepatu buatan lokal sampai berujung harapan pertukaran pemerintah Indonesia dan Malaysia.

Untuk utas selengkapnya bisa dibaca di sini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI