Akhirnya karena ingin memperlakukan nisan Gus Dur dengan hormat, ia membungkus nisan tersebut memakai koran dan kain putih. Kemudian Prio nekat membawanya ke kanin pesawa.
"Sampai Bandara Juanda, nisan tetap saya bopong. Di pemeriksaan pintu pertama, nisan masuk pemeriksaan xray. Saya menunggu dengan tegang. Saya pandangi lekat wajah petugasnya. Lolos! Alhamdulillah. Ternyata Gus Dur mmg sakti," tulis Priyo Sambadha.
Kemudian sampai ke pemeriksaan selanjutnya, ia kembali diperiksa barang bawaannya.
Prio menyatakan ia kemudian ditanyai oleh para petugas soal apa yang ia bawa tersebut.
"Untuk beberapa saat saya terdiam. Bukan apa. Terus terang kepala saya blank untuk cari akal gimana supaya barang ini bisa lolos. 'Apa ini pak?!', ulang petugas itu mengagetkan saya," imbuhnya.
Ditanya bertubi-tubi perihal barang yang dibawanya, Prio kemudian mengaku bahwa barang yang ia bawa adalah batu nisan makam.
Para petugas kemudian meminta untuk memeriksa bungkusan batu nisan itu dengan agak kasar. Setelah melihat isinya, para petugas tahu bahwa bungkusan yang ia bawa memanglah batu nisan.
Prio menyatakan bahwa ia ditanyai mengapa membawa batu nisan dan mengapa tidak ditempatkan di bagasi saja.
![Makam Gus Dur di Jombang, Jawa Timur. [Foto: Times Indonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/10/28/11741-makam-gus-dur-di-jombang-jawa-timur-foto-times-indonesia.jpg)
"Itu makamnya Gus Dur," jawab dia terpaksa.
Baca Juga: Wanita Ini Beruntung, Punya Mertua Rasa Ibu Kandung, Dimasakin hingga Dirawat
Mendengar bahwa yang dibawa adalah nisan dari makam Gus Dur, wajah para petugas bandara langsung berubah. Bahkan yang sebelumnya mengelus-elus nisan tersebut sontak langsung mengngkat tangannya.