Suara.com - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono menilai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta di tahun 2022-2024 nantinya akan mengalami kesulitan. Pasalnya, banyak program yang disebutnya tidak dieksekusi Gubernur Anies Baswedan.
Gembong mengatakan, Jakarta saat ini banyak tertinggal ketimbang daerah lain. Hal ini disebutnya membuat Anies telah gagal memimpin ibu kota selama hampir lima tahun ini.
"Sudah banyak ketertinggalan yang dialami oleh Jakarta akibat program-program tidak dieksekusi," ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (16/5/2022).
Gembong mengatakan, padahal sudah banyak program yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 tapi tak dijalankan Anies. Akibatnya, Pj Gubernur akhirnya akan mendapatkan tugas tambahan.
Baca Juga: Pemprov DKI Tiadakan Operasi Yustisi, Kenneth PDIP ke Anies: Jangan Bermanuver yang Aneh
"Pak Anies selama ini tidak melakukan eksekusi, karena itu tugas penerusnya itu harus melakukan eksekusi bagaimana program yang belum tereksekusi," tuturnya.
Ia mencontohkan salah satunya adalah program untuk menuntaskan banjir. Normalisasi sungai yang menugaskan Pemprov membebaskan lahan masih minim eksekusinya.
"Kemudian, penyediaan hunian layak bagi warga ibu kota juga harus segera dieksekusi. Program sudah ada, tinggal kapan mau dieksekusi," jelasnya.
Saat ini, ada tiga nama yang telah disebut bakal menjadi Pj Gubernur DKI nantinya. Ia berharap salah satu yang terpilih mampu memperbaiki kekurangan Anies dan menjalankan program yang belum dilaksanakan.
"Jadi tinggal siapa yang akan dipilih yang bisa segera melakukan eksekusi dalam program yang sudah ada. Program sudah ada, tapi saat ini belum dieksekusi."
Baca Juga: 3 Nama Disebut Jadi Calon Pj Gubernur DKI Pengganti Anies, Ini Pilihan PDIP
Bocoran 3 Kandidat Pengganti Anies
Sebelumnya, Politisi PAN, Zita Anjani membocorkan tiga nama calon Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan. Meskipun sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari Kemendagri soal nama calon Pj Jakarta yang akan diusulkan ke Presiden Joko Widodo.
Zita mengatakan, ketiga nama itu adalah Sekretaris Daerah (Sekda) DKI, Marullah Matali; Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono; dan Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro.
Anak Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan itu menila ketiga nama tersebut adalah pilihan yang baik untuk memimpin Jakarta selama tahun 2022-2024 sepeninggal Anies nanti. Ketiganya memiliki kemampuan dan kepemimpinan yang sudah teruji.
"Pak Heru Budi bagus, pernah jadi Eksekutif Ibu Kota, tentu paham dengan Sikologis Jakarta. Pak Marullah bagus, sekda kita saat ini. Begitupun dengan Pak Juri Ardiantoro, bagus, banyak pengalaman dalam memimpin," ujar Zita kepada wartawan, Jumat (13/5/2022).
Karena itu, Zita menyerahkan sepenuhnya proses pemilihan Pj Gubernur ini kepada Kemendagri. Namun, kriteria paling penting disebutnya adalah sosok yang memahami Jakarta.
"Soal Pj Gubernur DKI Jakarta, sebetulnya kewenangan penuh ada di tangan Presiden melalui Kemendagri. Buat saya yang terpenting adalah pekerja, dan paham seluk beluk Jakarta," ucapnya.
Selain itu, ia juga berharap nantinya Pj Gubernur terpilih bisa melanjutkan program yang telah berjalan dan disusun oleh Anies. Bahkan, ajang balap mobil listrik Formula E juga diharapkannya tetap dilanjutkan.
"Siapapun yang akan jadi PJ Gubernur, semoga bisa merealisasikan rencana pembangunan yang belum terealisasi, dan melanjutkan apa yang sudah berjalan. Salah satunya, Formula E," pungkasnya.