Suara.com - Data kecelakaan maut bus Ardiansyah kekinian mencatat sebanyak 14 orang meninggal dunia di tempat dan di rumah sakit. Sementara polisi sudah olah TKP dan berpotensi menetapkan si sopir bus jadi tersangka.
Kasus ini ditangani petugas Kepolisian Resor Kota Mojokerto, Jawa Timur. Kecelakaan maut itu terjadi di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya - Mojokerto, Senin pukul 06.15 WIB.
Kapolres Mojokerto Kota AKBP Rofiq Ripto Himawan di Mojokerto mengatakan pihaknya tidak akan memaksa anggota untuk mendapatkan keterangan dari korban.
"Kami mengedepankan sisi kemanusiaan termasuk memberikan perawatan secara optimal jangan sampai ada korban tambahan serta korban ringan menjadi berat," ujarnya.
Ia mengatakan kabar terbaru terkait dengan jumlah korban meninggal dunia dirinya memastikan sebanyak 14 orang.
"Kami telah berkoordinasi dengan Dokkes (Kedokteran dan Kesehatan) dan juga Forensik Polda Jatim, kemudian dengan RSUD Mojokerto, jumlah korban meninggal sebanyak 14 orang. Kemudian yang mengalami luka ringan dan luka berat sebanyak 19 orang," katanya.
Ia mengatakan secara keseluruhan jumlah penumpang bus yang mengalami kecelakaan tersebut sebanyak 31 orang ditambah sopir dan pengemudi cadangan.
"Kami ikut bela sungkawa karena saya yakin tidak ada orang mau terkena musibah. Selain itu, kami juga akan memberikan pelayanan yang terbaik kepada korban yang menderita sakit termasuk di dalamnya pendampingan psikologis," ujarnya.
Kasat PJR Polda Jatim AKBP Dwi Sumrahadi dikonfirmasi di Surabaya sebelumnya mengatakan bus sarat penumpang tersebut berangkat dari Yogyakarta dengan tujuan Surabaya.
Baca Juga: Seluruh Korban Kecelakaan Bus PO Ardiansyah Berasal dari Satu Gang di Kelurahan Benowo Surabaya
Semula kendaraan Bus Ardiansyah melaju dengan kecepatan sedang di lajur lambat.
"Saat tiba di Km 712+200 /A, kendaraan oleng ke kiri dan menabrak tiang VMS (Variable Message Sign) di pinggir bahu jalan tol sehingga terguling," katanya.
Ia menambahkan pada saat kejadian situasi arus lalin landai lancar dan cuaca cerah. Dwi menduga kecelakaan tersebut diduga terjadi karena pengemudi mengantuk.
"Laka lantas terjadi patut diduga driver mengantuk," katanya. (Antara)