Suara.com - Kilang Pertamina Balikpapan meledak. Peristiwa itu menewaskan 1 orang dan menyebabkan 5 orang luka.
Dari 5 korban luka, 3 karyawan Pertamina dan 2 karyawan kontraktor.
Ketiga karyawan Pertamina menderita luka bakar dan dirawat intensif di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB).
"Korban meninggal dunia merupakan karyawan kontraktor kami," kata General Manager (GM) Kilang Pertamina Balikpapan Wahyu Sulistyo Wibowo pada Minggu malam.
Baca Juga: Pertamina Sigap Atasi Flash di Balikpapan, Kini Fokus Tangani Korban
Kedua karyawan kontraktor sudah boleh pulang, juga setelah dirawat di RSPB.
"Kami sangat berduka dan menyampaikan rasa berbelasungkawa yang mendalam pada keluarga korban," lanjut GM Wahyu.
Kilang Balikpapan dan perusahaan tempat korban bekerja akan memberikan penanganan terbaik berkenaan dengan hak-hak korban tersebut dan keluarganya seraya menyiapkan kebutuhan lain yang diperlukan.
Sekali lagi GM Wahyu memohon maaf kepada keluarga, bahwa upaya perawatan maksimal yang diberikan tidak dapat menyelamatkan korban.
GM juga memastikan semua korban lain juga mendapatkan hak yang sesuai agar bisa segera pulih dan sehat kembali.
Baca Juga: Satu Orang Tewas Dalam Ledakan Kilang Minyak Pertamina di Balikpapan
Suara ledakan yang terdengar hingga radius 2 km terjadi sekitar pukul 10.30 Waktu Indonesia Tengah (WITA). Setelah itu kemudian terlihat asap hitam membumbung dari area Kilang Pertamina di selatan kota.
Dijelaskan oleh Humas Kilang Pertamina Balikpapan Ely Chandra Peranginangin asap itu berasal dari Plant 5 Unit Hydro Skimming Complex. Unit ini membuat atau menyiapkan bahan baku untuk produk gasoline (pertalite dan pertamax).
Lebih kurang satu jam kemudian, pada pukul 11.30 WITA api sudah berhasil dikuasai oleh unit pemadam kebakaran kilang.
" Saat ini untuk sementara operasional Plant 5 kami hentikan," kata Chandra.
Ia meneruskan, saat ini juga Pertamina melakukan upaya pemulihan operasional Kilang Balikpapan agar segera kembali maksimal.
Karena itu, untuk sementara waktu, alih suplai juga sedang untuk memastikan tidak ada gangguan suplai BBM kepada masyarakat. (Antara)