Suara.com - Seorang pria bersenjata berusia 18 tahun menembak 10 orang hingga tewas dan melukai tiga lainnya di sebuah toko di lingkungan warga Buffalo, New York, Amerika Serikat.
Seperti diberitakan Antara Minggu (15/5/2022), setelah melakukan aksinya pelaku kemudian menyerah kepada pihak kepolisian setempat. Peristiwa ini disebut sebagai kejahatan yang mengandung kebencian dan aksi "ekstremisme kekerasan bermotif rasial".
Pihak berwenang setempat mengatakan pelaku diduga melancarkan aksinya dengan sendirian. Pelaku pergi ke Buffalo dari rumahnya di daerah New York setelah menempuh beberpa jam perjalanan untuk menyasar toko dalam serangan yang dia siarkan di internet.
"Sebelas dari 13 orang yang terkena tembakan adalah orang kulit hitam," kata para pejabat.
Baca Juga: Ngeri! Jaksa Antimafia Paraguay Pembongkar Kasus Ronaldinho Tewas Ditembak
Tersangka yang tidak disebutkan namanya oleh polisi itu mengatkan pelaku bersenjata lengkap dan mengenakan perlengkapan taktis, termasuk pelindung tubuh.
Ketika berhadapan dengan petugas di ruang depan toko, tersangka itu menodongkan pistol ke lehernya sendiri.
"Tapi (polisi) membujuknya untuk menjatuhkan senjata dan menyerah," ucap komisaris polisi Buffalo Joseph Gramaglia mengatakan dalam jumpa pers
Gramaglia mengatakan pria bersenjata itu menembak dan membunuh tiga orang di tempat parkir Tops Friendly Market sebelum baku tembak dengan seorang mantan polisi yang bekerja sebagai penjaga keamanan toko, tapi tersangka itu selamat karena pelindung tubuhnya.
Penjaga itu adalah salah satu dari 10 orang yang ditembak mati dalam insiden itu, sembilan lainnya adalah pelanggan. Tiga karyawan lain dari toko itu, bagian dari jaringan regional, terluka tapi diperkirakan selamat, kata pihak berwenang.
Baca Juga: Kelompok Misterius Tembaki Dua Jurnalis di Veracruz Meksiko
Stephen Belongia, agen khusus FBI yang berdinas di kantor biro Buffalo, mengatakan serangan itu akan diselidiki baik sebagai kejahatan yang mengandung kebencian dan sebagai tindakan "ekstremisme kekerasan bermotif rasial" berdasarkan hukum federal.
"Orang ini benar-benar jahat," kata Sheriff Wilayah Erie John Garcia, suaranya bergetar karena emosi.
"Itu adalah kejahatan yang bermotif kebencian rasial dari seseorang di luar komunitas kami."
Sementara Wali Kota Buffalo Bryon Brown kepada wartawan menyatakan ini adalah hari yang sangat menyakitkan bagi warganya.
"Banyak dari kita telah keluar masuk supermarket ini berkali-kali... Kita tidak bisa membiarkan orang yang penuh kebencian ini memecah komunitas atau negara kita," kata dia.
Brown mengatakan dia telah menerima telepon dari Gedung Putih dan jaksa agung New York, Letitia James.
Anggota DPR AS dari Demokrat asal New York Jerry Nadler dan ketua Komite Kehakiman DPR, mengatakan serangan itu tampaknya merupakan pekerjaan pengikut ideologi supremasi kulit putih yang mengagungkan kekerasan.
"Kita harus mengesahkan Undang-Undang Pencegahan Terorisme Domestik, tanpa menunda-nunda," tulisnya di Twitter.