Suara.com - Wabah COVID-19 varian Omicron semakin meluas di Beijing makin meluas. Sementara itu, dilaporkan sudah 50 persen rumah sakit darurat di Shanghai ditutup seiring dengan terus berkurangnya kasus positif.
Menurut pernyataan juru bicara Pemerintah Kota Beijing, Xu Hejian pada Sabtu (14/5/2022), setidaknya ada sekitar 1.015 pasien COVID-19 yang dirawat di sejumlah rumah sakit sejak 22 April hingga 14 Mei 2022.
Distrik Chaoyang dan Distrik Fangshan masih memberlakukan bekerja dari rumah (WFH).
Menurut laporan, Distrik Fangshan yang berpopulasi 1,3 juta jiwa semua bus kota, kereta metro, dan taksi daring dilarang beroperasi.
Baca Juga: Soal Vaksin Halal, PAN Desak Wapres Ma'ruf Amin Jalankan Putusan MA
Sedikitnya ada delapan kluster Omicron yang terkait dengan bank, jasa konstruksi jaringan kereta api, halte bus, dan restoran.
Kasus baru juga terdapat di Distrik Shunyi, yakni ada tiga kasus yang terkait dengan kluster bank. Total kasus kluster bank di distrik itu kini mencapai 37 kasus, termasuk 26 staf.
Sementara itu, di Shanghai lima dari sepuluh rumah sakit darurat telah ditutup karena penurunan kasus harian secara gradual.
Otoritas kesehatan Shanghai pada Sabtu melaporkan 194 kasus baru dan 1.487 kasus tanpa gejala.
Dengan adanya penurunan kasus itu, pasien yang dirawat di rumah sakit darurat berkurang sekitar 50.000, setengah dari jumlah kasus pada saat situasi terburuk, demikian otoritas kesehatan Shanghai.
Baca Juga: Positif COVID-19, Pelatih Anyar Persija Thomas Doll Tunda Keberangkatan ke Indonesia
Shanghai berencana memulai mengoperasikan lagi kegiatan usaha pada Senin (16/5), namun dengan kapasitas 50 persen. [ANTARA]