Suara.com - Menjelang perayaan Hari Raya Waisak 2566 BE tahun 2022, masyarakat yang tinggal di sekitar Candi Borobudur di Magelang Jawa Tengah kini mulai menuai dampak positif bantuan pembangunan Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) yang disalurkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sarhunta dinilai bisa meningkatkan kualitas hunian sekaligus perekonomian masyarakat karena mereka bisa menyewakan kepada para wisatawan dengan fasilitas penginapan hotel bintang tiga namun dengan harga yang terjangkau.
"Saat ini Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) yang merupakan bantuan pemerintah kepada masyarakat jadi tempat pilihan menginap bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Borobudur. Apalagi menjelang Waisak tahun ini seluruh unit kamar Sarhunta telah penuh terisi," ujar salah seorang warga Desa Kurahan RT 02 RW 03 Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah Suripto saat ditemui di rumahnya, Sabtu (14/5/2022).
Ia menerangkan, dirinya merupakan salah seorang penerima bantuan Sarhunta yang menjadi salah satu program pembangunan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR. Adanya Sarhunta dinilai mampu meningkatkan kualitas hunian, mendorong perekonomian masyarakat, sekaligus mendukung sektor pariwisata yang ada di Borobudur.
Baca Juga: Potret Pengambilan Api Waisak di Kompleks Api Abadi Mrapen, Para Biksu Turut Hadir
Pada masa liburan seperti Lebaran beberapa waktu lalu, imbuhnya, banyak wisatawan yang memilih menginap di Sarhunta ketimbang di hotel. Pada perayaan Waisak tahun ini pun Sarhunta yang dikelola langsung oleh masyarakat juga sudah penuh terisi sehingga mendorong geliat perekonomian dan pariwisata di Magelang.
"Saya mendapat satu unit bantuan Sarhunta dan disekitarnya juga ada tiga unit milik warga lain. Jadi Sarhunta tersebut dikelola menjadi homestay sehingga menarik wisatawan untuk menginap," terangnya.
Suripto menerangkan, fasilitas penginapan yang ada di Sarhunta tidak kalah dengan yang ada di hotel. Di Sarhunta juga ada tempat tidur, kamar mandi, pendingin udara atau kipas angin serta fasilitas menginap yang bersih dan tarifnya pun sangat terjangkau.
"Kami juga minta agar semua pihak mempromosikan Sarhunta agar tamu atau wisatawan yang datang ke Borobudur bisa menginap disini. Kami juga telah mendapat pelatihan bagaimana mengelola Sarhunta dan fasilitas penginapan yang harus disediakan agar tamu betah. Untuk tarif menginap juga terjangkau mulai Rp 300 ribu untuk kamar dengan fasilitas tambahan kipas angin dan Rp 400 ribu dengan kamar yang memiliki AC," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto mengungkapkan, pemerintah terus berupaya memfasilitasi pembangunan dan peningkatan kualitas rumah swadaya masyarakat guna mendukung tempat pariwisata yang ada di Indonesia termasuk di kawasan sekitar Candi Borobudur, Jawa Tengah. Peningkatan kualitas hunian bisa berupa rumah dengan fungsi usaha dan non usaha.
Baca Juga: Ada 2 Tanggal Merah Bulan Mei 2022, Persiapkan Liburan Panjang Lagi!
"Output dari kegiatan tersebut adalah rumah layak huni yang bisa difungsikan sebagai tempat usaha seperti pondok wisata atau homestay, workshop, toko, tempat kuliner dan jasa atau usaha lain yang mendukung sektor pariwisata," tandasnya.
Iwan menambahkan, Sarhunta yang dibangun Kementerian PUPR memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan hunian masyarakat lainnya. Adapun ciri khas elemen fisik dapat dilihat dari pembangunan atap tradisional Jawa Kerakyatan dengan Bumbungan Kalpataru, ada teras homestay, pintu dan jendela dengan motif kawung dan pigura bata ekspose, kamar tidur dengan bata ekspose dan fasilitas penginapan yang memadai, kamar mandi standar yang bersih serta adanya pot atau gentong untuk cuci tangan.
Berdasarkan data yang ada di Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, ada 821 rumah yang mendapat bantuan Sarhunta. Bantuan tersebut terdiri dari 382 di 15 desa berupa peningkatan kualitas rumah dengan fungsi homestay dan usaha pariwisata lainnya dan 439 unit di empat desa peningkatan kualitas rumah swadaya tanpa fungsi usaha.
"Kami berharap dengan Sarhunta ini masyarakat di sekitar Candi Borobudur bisa meningkat perekonomiannya sekaligus mendorong kualitas rumah yang sebelumnya tidak layak menjadi lebih layak huni," harapnya.