Oleh karena itu, pada hari pertama Thuy Tuong datang, keduanya dipanggil ke ruang tamu oleh ibu mereka di pagi hari untuk rapat keluarga.
"Mulai sekarang, siapapun yang menghasilkan uang paling sedikit dalam keluarga harus memasak sarapan, makan siang, dan makan malam, semua orang dapat bergiliran. Suami istri bekerja dan tidak makan siang di rumah. Di rumah, jika kamu ingin ibumu memasak makan malam, berikan ibumu 1.000 yuan (sekitar Rp 2,1 juta) setiap bulan," ungkapan ibu mertua seperti yang ditirukan Thuy.
Thuy Tuong secara implisit menduga bahwa mungkin ibu mertuanya menganggap gajinya lebih rendah dari suaminya.
Namun, bagi Thuy Tuong, memasak sarapan bukanlah masalah, tetapi yang tidak bisa dia tahan adalah sikap prasangka ibunya tentang berapa banyak uang yang dia hasilkan.
Merasa tidak dihargai, Thuy Tuong segera kembali ke kamarnya dan menunjukkan slip gaji kepada ibu mertuanya.

Ketika dia melihat angka-angka di daftar gaji, wajahnya menjadi muram. Ibu mertua jadi kicep tidak mengatakan sepatah kata pun, tetapi memelototi putranya.
Ternyata suami Thuy Tuong telah berbohong kepada ibunya bahwa gajinya lebih tinggi dari istrinya untuk menjaga harga dirinya.
Dengan begitu maka jelas, orang dengan pendapatan terendah di keluarga adalah Bach Lam.
Apa yang dikatakan ibu mertuanya tidak dapat diputar kembali, jadi orang yang memasak sarapan adalah dia.
Baca Juga: Antarkan Paket COD saat Pernikahan Orang Berlangsung, Aski Kurir Tak Terduga
Namun, masalahnya tidak berakhir di situ, seminggu setelah suaminya bertugas memasak sarapan, Thuy Tuong menemukan bahwa ibu mertua telah menggantikan putranya bangun pagi untuk memasak.