Viral Wisatawan Protes Gegara Harus Bayar untuk Salat di Masjid Terapung di Sumbar, Publik Ramai Berdebat

Sabtu, 14 Mei 2022 | 13:03 WIB
Viral Wisatawan Protes Gegara Harus Bayar untuk Salat di Masjid Terapung di Sumbar, Publik Ramai Berdebat
Masjid Terapung di Pantai Carocok, Painan, Pesisir Selatan. [Dok.Klikpositif.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini beredar sebuah video yang menunjukkan kemarahan seorang warga terkait kebijakan penarikan retribusi sebesar Rp 5.000 untuk wisatawan yang hendak memasuki kawasan Masjid Terapung Samudera Ilalahi Painan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Dalam video unggahan akun Facebook Herdy Anto, ia memprotes penarikan retribusi terhadap warga yang akan salat di masjid terapung tersebut. Pasalnya ia menilai tidak seharusnya warga yang hendak salat malah ditarik uang retribusi.

"Ketika Sholat Harus Membayar Apakah Mesjid Tempat Wisata?" kata Herdy Anto, dikutip Suara.com pada Sabtu (14/5/2022).

"Sudah begitu banyak yang komplain karena membayar sebesar 5.000 rupiah untuk pergi sholat di mesjid terapung pantai carocok painan, bahkan ketika mau masuk kawasan mesjid. Sudah dibilang mau sholat, tetap saja dimintai uang, dengan alasan memasuki kawasan wisata," sambungnya.

Viral warga protes ditarik retribusi Rp 5.000 saat akan salat di Masjid Terapung Samudera Ilalahi Painan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, dengan dalih sudah memasuki kawasan wisata. (Instagram/@memomedsos)
Viral warga protes ditarik retribusi Rp 5.000 saat akan salat di Masjid Terapung Samudera Ilalahi Painan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, dengan dalih sudah memasuki kawasan wisata. (Instagram/@memomedsos)

Dalam videonya, pemilik akun berdebat panas dengan salah satu petugas karena ditarik retribusi Rp 5.000 untuk warga yang akan melaksanakan salat di masjid terapung tersebut.

"Kalau salat nggak bayar. Tapi kalau masuk kawasan (wisata) bayar, Rp 5.000 itu bebas," ujar pengelola tersebut. Ia juga menambahkan penarikan retribusi untuk mengelola kawasan wisata tersebut, bukan untuk warga yang akan salat di masjid terapung.

Perdebatan kian panas karena pria perekam video itu mempermasalahkan pos penarikan retribusi yang berada di depan kawasan masjid. Alhasil warga yang akan masuk untuk melaksanakan salat pun mau tidak mau harus membayar retribusi yang telah ditetapkan.

Petugas yang didebat perekam video tersebut juga menekankan legalitas keberadaan mereka, sehingga warga yang tidak setuju bisa mengomplain langsung ke Bupati Pesisir Selatan.

Viralnya video tersebut kini telah mendapat tanggapan dari dinas pariwisata setempat. Suhendri Zainal, Kepala Dinas Pariwisata Pesisir Selatan, menegaskan retribusi yang ditarik adalah untuk memasuki destinasi wisata.

Baca Juga: Unik, Cara Asyik Tukang Fotokopi Keliling Bikin Terobosan Baru

"Kebetulan, lokasi yang memungkinkan yang tidak ada kebocoran yang tidak ada bisa orang bermain di sekitar situ (lokasi masjid)," tutur Suhendri, Jumat (13/5/2022).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI