Temui Muassasah Asia Tenggara, Menag Berharap Layanan Haji Khusus Tak Naik

Sabtu, 14 Mei 2022 | 07:14 WIB
Temui Muassasah Asia Tenggara, Menag Berharap Layanan Haji Khusus Tak Naik
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. [Tangkapan layar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Agama melakukan pertemuan dengan Muassasah Asia Tenggara untuk membahas biaya sejumlah paket layanan haji khusus pada penyelenggaraan haji tahun 2022 yang masih dalam suasana pandemi.

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Nur Arifin mengatakan paket yang dibahas termasuk juga layanan di Masyair, baik Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

"Penyelenggaraan ibadah haji sudah sangat dekat waktunya. Kami perlu mempersiapkan segala hal dalam penyelenggaraan ibadah haii tahun ini, khususnya ibadah haji khusus yang dilaksanakan oleh PIHK," ujar Nur Arifin saat bertemu Wakil Ketua Dewan Direksi Muassasah Asia Tenggara, Abdurrahman Abdullah Ashour, di Makkah dalam keterangannya yang dikutip Kemenag.go.id, Jumat (13/5/2022).

Karena itu kata Nur Arifin, pemerintah Indonesia dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus berharap Muassasah tak menaikan harga. Hal tersebut kata dia akan memberatkan para jemaah haji Indonesia.

Baca Juga: Terungkap! Keberadaan Duit Asuransi Rp 530 Juta yang Dicairkan Doddy Sudrajat

"Pemerintah Indonesia dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) berharap muassasah tidak menaikkan harga layanan Masyair yang akan berdampak memberatkan jemaah haji Indonesia," lanjutnya

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Dewan Direksi Muassasah Asia Tenggara, Abdurrahman Abdullah Ashour menyatakan bahwa kenaikan biaya layanan Masyair tidak dapat dihindari.

Kenaikan biaya itu kata dia sebagai akibat dari kenaikan beberapa komponen, termasuk pajak.

"Muassasah sebenarnya tidak berkeinginan menaikkan harga layanan Masyair, tetapi karena saat ini ada kenaikan pajak dari 5% menjadi 15%, hal tersebut sulit untuk dihindarkan. Selain itu, di Arab Saudi juga terdapat kenaikan barang kebutuhan pokok dan upah tenaga kerja," kata Abdullah di hadapan perwakilan dari Kementerian Agama.

Namun demikian, pihaknya tetap mengupayakan agar kenaikan biaya dilakukan secara wajar dan diikuti dengan peningkatan kualitas pelayanan kepada jemaah haji.

Baca Juga: Ada Lomba Pemandu Berbahasa Inggris di Museum Batam Raja Ali Haji, Pendaftaran Dibuka Sampai 17 Mei

"Kami tetap memberikan prioritas untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji Indonesia. Mohon bersabar dalam 2-3 hari ke depan harga resmi dari Kementerian Haji dan Umrah akan diumumkan," ucap Abdurrahman.

Pertemuan tersebut juga membahas maktab yang akan digunakan oleh jemaah haji khusus asal Indonesia.

Abdurrahman menjelaskan bahwa akan ada empat maktab yang disiapkan untuk jemaah haji khusus. Selain itu juga disiapkan satu maktab tambahan untuk jemaah haji mujammalah Indonesia

"Maktab yang kami sediakan khusus untuk jemaah haji khusus asal Indonesia. Jemaah tidak akan bercampur dengan jemaah asal negara lain," tegas Abdurrahman.

Abdurrahman juga menekankan bahwa kenaikan biaya Masyair akan diikuti dengan peningkatan fasilitas bagi jemaah haji khusus.

"Semua bentuk fasilitas haji khusus Indonesia akan muncul di e-hajj,” tandasnya.

Pada akhir pertemuan, Nur Arifin berharap agar kenaikan biaya Masyair oleh Muassasah Asia Tenggara dilakukan secara wajar.

Nur Arifin juga meminta muassasah untuk konsisten dalam meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas bagi jemaah haji khusus Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI