Suara.com - Pria bernama Mbah Kholil yang disebut-sebut sebagai Crazy Rich Jepara menjadi perbincangan hangat di sosial media lantaran telah membangun jembatan pakai dana pribadi. Biaya yang dikeluarkan tak tanggung-tanggung yakni mencapai senilai Rp 3,7 miliar.
Sosok pria tersebut juga telah mendapatkan reputasi sebagai seorang dermawan di desanya, salah satunya berkat berjasa membangun jembatan tersebut.
Bahkan, kabar pembangunan jembatan tersebut sampai ke pemerintah daerah hingga gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang turut buka suara.
Lantas, bagaimana informasi lengkap terkait jembatan yang dibangun oleh Crazy Rich Jepara tersebut? Simak deretan fakta berikut.
Baca Juga: Crazy Rich Jepara Klaim Bangun Jembatan Pakai Dana Pribadi, Ternyata Ini Bisnisnya
1. Viral di media sosial
Jembatan yang dibangun oleh Mbah Kholil tersebut terletak di desa Kecapi, Kedungjogo atau 7 km dari kabupaten Jepara. Pembangunan jembatan tersebut viral di media sosial setelah dibagikan oleh akun @/JJoyowaskito yang diduga dikelola oleh Mbah Kholil lantaran menceritakan kisah pembangunan jembatan melalui sudut pandang orang pertama.
"Jembatan dan jalan ini aku buat dengan dana pribadi Rp3,7 miliar," ungkap akun itu di Twitter.
"Lokasi jembatan ini hanya berjarak 7 km dari kota kabupaten Jepara, di desa Kecapi, Kedungjogo Rt 15/02 Tahunan," lanjut akun tersebut.
Sosok Kholil tersebut akhirnya dapat dihubungi dan ia mengungkap kebenaran kabar yang sempat viral di media sosial.
Baca Juga: Crazy Rich Jepara Bangun Jembatan dengan Dana Pribadi, Ini Tanggapan Gubernur Ganjar
"Betul jembatan itu dibangun dari uang saya," ungkap Kholil saat dihubungi Suarajawatengah.id, Kamis (05/05/22).
2. Jembatan dibangun tanpa memungut iuran
Kholil juga mengaku bahwa ia sempat menjual mobil dan tanahnya untuk biaya pembangunan jembatan tersebut.
"Saya jual mobil, jual tanah laku Rp 1,6 Miliar dan hutan ke bank juga," lanjut Kholil.
Sembari membenarkan pengakuan Kholil, Ketua RT 40 RW 07 Desa Kecapi, Ahmad Zaenuri juga mengungkap bahwa tidak ada iuran sepeserpun yang dipungut dalam pembangunan jembatan tersebut. Semua biaya ditanggung oleh Mbah Kholil.
"Betul yang bangun jembatan itu dari mbah Kholil semua," ungkap ketua RT.
Tidak hanya itu, warga yang ikut menyumbangkan tenaga membangun jembatan tersebut justru diberikan upah.
"Warga itukan ada yang bantu ikut bangun pakai tanah, malah dikasih uang rokok sama mbah Kholil," lanjut Zaenuri.
3. Kehadiran jembatan tersebut mempermudah perjalanan para warga lokal yang sebelumnya terkendala
Zaenuri juga mengungkapkan bahwa warga dipermudah dalam perjalanan menyeberangi kali Wiso. Sebelum jembatan tersebut dibangun, sempat ada beberapa insiden warga hanyut akibat menyeberangi derasnya sungai.
"Bersyukur sekali warga jadi tidak perlu was-was waktu nyebrang sungai," lanjut Zaenuri lagi.
4. Sempat sentil pemerintah setempat
Cuitan sama yang diunggah oleh @JJoyowaskito juga menyinggung pemerintah setempat yang tidak tahu menahu soal pembangunan jembatan tersebut, yakni bupati Jepara dan gubernur Jawa Tengah. Menariknya, bupati Grobogan menjadi pihak yang memberikan apresiasi terhadap pembangunan jembatan tersebut.
"Bupati Jepara dan Ganjar pura-pura tidak tahu, lain dengan Bupati Grobogan yang berterima kasih," lanjut tulis akun @JJoyowaskito tersebut.
5. Gubernur Jateng buka suara
Setelah sempat disentil namanya, Ganjar Pranowo selaku gubernur Jawa Tengah buka suara. Pertama-tama, Ganjar mengucapkan apresiasinya lantaran jembatan tersebut dibangun dengan ikhlas.
"Bagus karena membantu masyarakat dan peduli dengan daerahnya. Yang penting ikhlas apa nggak," kata Ganjar saat kunjungan di Jepara, Kamis, (12/5/2022).
Menyoal tentang tidak merespons saat mendapatkan aduan soal jembatan tersebut, Ganjar mengaku tidak menemukan adanya catatan aduan terkait.
"Ditulis di media katanya sudah menghubungi saya. Itu orang di Jepara yang bangun jembatan katanya menghubungi saya tetapi di-trace kok nggak ada ya. Sudah 2-3 hari ini kami cari terus. Jangan-jangan saya yang salah. Tidak pernah DM saya, kalau WA atau DM saya, ya saya balas," tegas Ganjar.
Kontributor : Armand Ilham