Perang Ukraina: Tentara Rusia Terekam Menembak Warga Sipil Tak Bersenjata

SiswantoBBC Suara.Com
Jum'at, 13 Mei 2022 | 14:45 WIB
Perang Ukraina: Tentara Rusia Terekam Menembak Warga Sipil Tak Bersenjata
BBC
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika Leonid Pliats dan bosnya ditembak dari belakang oleh tentara Rusia, detail pembunuhan yang mengerikan itu tertangkap dengan jelas di kamera CCTV. Rekaman tersebut, yang berhasil diperoleh BBC, sekarang sedang diselidiki oleh jaksa di Ukraina sebagai dugaan kejahatan perang.

Pada puncak pertempuran di sekitar Kyiv, jalan-jalan utama ke ibu kota itu sudah menjadi medan perang, termasuk di sekitar toko sepeda tempat Leonid bekerja sebagai penjaga keamanan.

Tetapi tidak ada baku tembak di sini: video CCTV dengan jelas menunjukkan sekelompok tentara Rusia bersenjata berat menembak dua warga Ukraina yang tidak bersenjata dan kemudian menjarah toko.

Kami telah mengumpulkan kronologi lengkap peristiwa tersebut, mencocokkan apa yang terekam oleh beberapa kamera CCTV di sekitar lokasi dengan kesaksian orang-orang yang ditelepon Leonid pada hari itu, serta prajurit relawan Ukraina yang berusaha untuk menyelamatkannya.

Baca Juga: Kisah Warga AS Ditangkap dan Dipukuli Tentara Rusia di Ukraina

Prajurit Rusia tiba dalam sebuah van curian yang dipulas dengan tanda V yang digunakan oleh pasukan Rusia dan kata-kata Tank Spetsnaz yang ditulis dengan cat hitam. Mereka mengenakan seragam militer Rusia dan mendekat dengan senjata terangkat, jari di pelatuk.

Leonid berjalan ke arah tentara itu dengan tangan terangkat untuk menunjukkan bahwa ia tidak bersenjata dan tidak ada ancaman.

Prajurit Rusia itu awalnya berbicara dengan Leonid dan bosnya dari balik pagar. Tidak ada audio pada rekaman itu tetapi orang-orang tampak tenang, mereka bahkan merokok. Kemudian dua warga Ukraina itu berbalik arah dan para prajurit mulai pergi.

Tiba-tiba mereka berbalik, berjongkok lalu menembak kedua pria itu beberapa kali di punggung mereka.

Salah satu dari warga Ukraina itu tewas seketika tetapi entah bagaimana Leonid masih bisa berdiri terhuyung-huyung. Ia bahkan mengikat ikat pinggang di pahanya untuk memperlambat keluarnya darah, lalu berjalan ke dalam kabinnya untuk menelpon minta bantuan.

Baca Juga: Tangani Invasi Rusia di Ukraina, Jepang Sepakat Perkuat Kerja Sama dengan Uni Eropa

Vasyl Podlevskyi berbicara dengan temannya tersebut dua kali pada hari itu, saat ia mengalami pendarahan hebat.

Leonid berkata kepadanya bahwa para prajurit itu mengklaim mereka tidak membunuh warga sipil, tapi kemudian mereka menembaknya.

"Saya bilang bisakah kamu setidaknya memperban dirimu sendiri? Dan dia bilang, Vasya, aku merangkak saja susah di sini. Sekujur badanku sakit sekali. Saya merasa sangat tidak enak," kata Vasyl mengingat percakapan di telepon itu.

"Jadi saya bilang kepadanya untuk tetap bertahan di sana dan saya menelepon pasukan pertahanan wilayah."

Orang-orang yang ia telepon itu dulunya bekerja sebagai penjual AC sebelum perang.

Kini berstatus tentara sukarela Ukraina, Sasha dan Kostya menunjukkan kepada saya video di ponsel mereka yang menunjukkan tank Rusia berjalan melewati posisi mereka. Tugas mereka adalah mengirim informasi secara real-time tentang pergerakan Rusia ke posisi militer Ukraina di jalan.

Ketika Leonid Pliats terluka, mereka ditugaskan untuk menyeberang jalan raya E40 yang berbahaya dan berusaha menyelamatkannya. Bahkan saat ini, jalanan tersebut dipenuhi dengan bangkai tank Rusia yang terbakar, pertanda pertempuran telah berjalan sengit.

Ketika Leonid terbaring dalam keadaan sudah berdarah, pasukan Rusia masih berada di lokasi.

Di CCTV Anda dapat melihat mereka menembaki kamar, mencuri sepeda dan bahkan skuter dan duduk-duduk di kantor direktur, minum wiski, dan mengacak-acak lemarinya.

Baca juga:

Kalah jumlah dan hanya bersenjata ringan, Sasha dan Kostya terpaksa menunggu meskipun mereka menyadari bahwa Leonid sedang sekarat.

"Kami bicara dengannya di telepon, dan berusaha menenangkannya. Kami mengatakan kepadanya, tidak apa-apa. Semuanya akan baik-baik saja. Anda akan bertahan hidup," Sasha berkata kepada saya bahwa mereka melakukan yang terbaik untuk menghiburnya.

"Kami bilang kami sedang dalam perjalanan. Mungkin itu membantunya. Mungkin. Tapi sayangnya, saat kami tiba di sana, dia sudah mati."

Bahkan ketika mereka mengumpulkan mayat kedua pria itu, para prajurit relawan tersebut harus berlindung ketika sebuah tank Rusia melintas.

Ada banyak bukti terhadap orang-orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan ini. Kami telah mempelajari rekaman video CCTV secara rinci dan wajah seorang tentara Rusia yang kami yakini adalah salah satu pelaku pembunuhan terlihat jelas.

Setelah cukup lama, kawan-kawannya menyadari bahwa mereka sedang direkam CCTV dan menghancurkan salah satu kamera.

Kami menunjukkan rekaman tersebut kepada kepala polisi untuk wilayah Kyiv dan dia memberi tahu kami bahwa mayat 37 warga sipil, semuanya ditembak mati, ditemukan di sepanjang jalan menuju ibu kota Ukraina setelah pasukan Rusia didorong mundur.

Kantor Kejaksaan menegaskan bahwa mereka sekarang sedang menyelidiki pembunuhan atas Leonid dan rekannya sebagai dugaan kejahatan perang: ini satu dari lebih dari 10.000 kasus yang telah mereka daftarkan.

"Ayah saya sama sekali bukan seorang militer. Dia cuma seorang pensiunan. Mereka membunuh seorang pria berusia 65 tahun. Untuk apa?" ujar putri Leonid, Yulia Androshchuk.

Perempuan itu masih berada di luar negeri dan bahkan belum bisa mengubur ayahnya karena perang.

"Saya tidak begitu marah, lebih banyak sedih dan takut. Orang-orang Rusia brengsek ini sangat keterlaluan, saya takut atas apa yang akan mereka lakukan selanjutnya," katanya kepada saya.

Yulia berharap mereka yang bertanggung jawab akan diadili suatu hari nanti, entah bagaimana caranya. Untuk saat ini, ia ingin orang-orang tahu persis apa yang terjadi pada ayahnya dan agar kebrutalan seperti itu dihentikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI