Kisah Fikri Raihan, Petani milenial Ekspor Kopi 100 Ton ke Eropa, Uni Emirat Arab Hingga Afrika

Jum'at, 13 Mei 2022 | 13:43 WIB
Kisah Fikri Raihan, Petani milenial Ekspor Kopi 100 Ton ke Eropa, Uni Emirat Arab Hingga Afrika
Fikri Raihan, petani milenial ekspor kopi hingga ke Eropa, Uni Emirat Arab hingga Afrika. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fikri Raihan, petani milenial ekspor kopi hingga ke Eropa, Uni Emirat Arab hingga Afrika. Fikri Raihan merupakan Petani milenial dari Pangalengan, Jawa Barat.

Fikri Raihan memasarkan kopi hasil panen dari kebun miliknya dan kebun milik petani lainnya di kampung halamannya. Jumlah ekspornya hingga 100 ton per tahun

Fikri Raihan adalah Alumni IPB University. Fikri Raihan mulai menanam kopi pada 2011 dan mulai panen pada 2014.

Hasil panen kopinya pada 2015 mendapat pembeli dari Warga Negara Indonesia (WNI) yang domisili di Australia dan memasarkan produk kopinya di benua tersebut.

Baca Juga: Petani Kena Dampak Larangan Ekspor CPO, Direktur Celios Minta Segera Cabut Larangan

Fikri menuturkan dia mendapat pembeli dari Australia karena memang memiliki tekad dapat memasarkan kopinya di pasar dunia.

Karena itu, setelah lulus dari IPB pada 2013 Fikri mendirikan badan hukum CV Frinsa Agro Lestari di Pangalengan, Jawa Barat, untuk pengembangan usaha.

Anak petani kentang itu juga rajin mengirim sampel pada lomba-lomba cita rasa kopi untuk mengetahui kualitas, cita rasa, dan posisi kopinya berada di mana.

"Pemasaran kopi ke pasar dunia mulai tahun 2015 ke Australia dan terus berkembang ke Eropa dan Amerika. Saat ini volume penjualannya mencapai 100 per tahun," kata Fikri Raihan saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat.

Fikri menyatakan ingin terus mengembangkan usahanya melalui peningkatan kolaborasi dengan para petani di Jawa Barat hingga ke luar Jawa Barat.

Baca Juga: 34 Petani Mukomuko Ditangkap Polisi, Sebagian Sedang Panen TBS Kelapa Sawit, Forum Kades Pertanyakan Dasar Penangkapan

"Saya berupaya mengelola kebun kopi dengan baik, mulai dari pemilihan bibit hingga perawatan, dan ternyata setelah panen hasil kopinya juga baik," kata Fikri.

Pada 2016 Fikri mengirimkan lagi dua sampel kopinya pada lomba cita rasa kopi di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.

"Alhamdulillah, ternyata dua sampel itu masuk dalam 20 besar, yakni berada di peringkat kedua dan ke-17," katanya.

"Kopi dalam bentuk biji kering atau greenbean produksi Frinsa itu makin dikenal dunia," katanya.

Berikutnya Fikri atas sponsor dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengikuti lomba cita rasa kopi, teh, dan coklat, di Hamburg, Jerman.

"Pada lomba itu saya bertemu dengan pengusaha kopi Eropa dari Norwegia, yang tertarik dengan cita rasa kopi Frinsa," katanya.

Pengusaha kopi Eropa itu kemudian sepakat membeli kopi dari Frinsa secara rutin dalam partai besar. "Sampai sekarang, saya masih rutin mengirimkan kopi kepada pengusaha itu untuk pasar Eropa," katanya.

Selain ke pasar Eropa, menurut Fikri, dirinya juga mendapat pembeli dari Amerika Serikat, dari beberapa negara lain seperti Selandia Baru, Jepang, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, dan bahkan Afrika Selatan.

"Volume penjualannya mencapai 100 ton per tahun," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI