Pertama, ini merupakan kemurahan dari Allah untuk hamba-Nya. Sebagaimana Allah mengistimewakan hari Jumat di tengah hari-hari lain dalam satu minggu, Allah pun mengistimewakan Ramadan di tengah bulan-bulan lain dalam satu tahun.
Kedua, Ramadan sebagai sindiran kepada mereka yang umumnya terlalu tenggelam dengan kesibukan duniawi. Jam-jamnya, hari-harinya, dan bulan-bulannya, dipenuhi dengan aktivitas untuk kepentingan dirinya sendiri—atau paling jauh untuk keluarga sendiri.
Sementara kegiatan yang benar-benar diniatkan untuk ibadah mendekatkan diri kepada Allah nyaris terlupakan. Kita sering mendengar seorang ibu yang merayu anaknya dengan iming-iming hadiah untuk mencegahnya dari tindakan-tindakan tertentu. Jangan-jangan Ramadan adalah hadiah karena Allah tahu kita terlalu “bandel”, tak banyak waktu untuk mengingat-Nya. Itulah mengapa pada malam Lailatul Qadar kita justru dianjurkan banyak meminta ampun dengan membaca:
"Ya Allah Engkaulah maha pengampun, senang kepada ampunan, maka ampunilah aku.”
Memohon ampunan adalah sinyal bahwa umat manusia memiliki kecenderungan berbuat lalai dan dosa. Ini adalah pesan tentang pentingnya muhasabah atau introspeksi diri seberapa besar kesalahan kita selama ini.
Melalui Ramadan dan Lailatul Qadar, dosa-dosa yang pernah kita lakukan diharapkan terhapuskan. Memahami Ramadan sebagai momen koreksi diri merupakan hal yang penting agar kita menghargai waktu dengan cara mengisinya secara positif dan memiliki kaitan dengan pendekatan diri kepada Allah SWT. Imam Al-Ghazali mengatakan, ketika seseorang disibukkan dengan hal-hal yang tidak bermanfaat dalam kehidupannya di dunia, maka sesungguhnya ia sedang menghampiri suatu kerugian yang besar.
Semoga Ramadan yang telah kita lewati membawa manfaat bagi perbaikan diri kita sehingga melewati hari-hari dan bulan-bulan setelahnya dengan lebih baik sampai kita dipertemukan dengan Ramadan-Ramadan berikutnya.
Demikian contoh teks khutbah Jumat bulan Syawal yang berjudul “Khutbah Jumat: Momen Berbenah Diri Pasca-Ramadan” yang diunggah melalui laman NU Online. Semoga bermanfaat!