Pasukan tentara dan polisi, yang diberikan wewenang menembak untuk mencegah penjarahan dan kerusakan fasilitas publik dan keselamatan mereka terancam, kini menjaga tempat-tempat sasaran vandalisme.
Dari vila tersebut, massa melanjutkan aksinya ke sebuah museum yang didedikasikan kepada mendiang ayah Gotabaya dan Mahinda, mantan anggota parlemen DA Rajapaksa. Di bangunan itu, massa menghancurkan benda-benda pameran dan membakar interiornya.
Tinggal sedikit yang tersisa di sana ketika Reuters mengunjungi museum itu pada Rabu (11/5), kecuali patung setengah badan ayah mereka. Patung itu berwarna emas dan tergeletak di lantai yang menghitam. Rumah dan toko milik para politisi partai berkuasa itu juga rusak parah.
Sebagian warga setempat masih mendukung Rajapaksa bersaudara, yang mereka anggap sebagai pahlawan di pulau itu, yang mayoritas penduduknya menganut Buddha Sinhala, karena berhasil memadamkan pemberontakan Tamil.
Ratnaweera Nandasiri, penjaga toko berusia 67 tahun yang lumpuh dan pendukung setia keluarga Rajapaksa, mengatakan mereka telah memberinya tunjangan disabilitas sehingga ia bisa bertahan hidup selama pandemi.
Pada Selasa (10/5) malam, Nandasiri menyaksikan sekitar 20 pria yang membawa batang-batang besi merusak patung DA Rajapaksa di kota Tangalle.
Dari tokonya di belakang taman memorial, dia mengaku dirinya sempat memperingatkan orang-orang itu.
"Ini adalah bapak bangsa yang mengakhiri perang," katanya kepada mereka. (Antara)
Baca Juga: Lakukan Medical Check-up, Jordi Amat Tiba di Jakarta Hari Sabtu Sedangkan Sandy Walsh akan Menyusul