Klaim Sudah Dapat Izin di JIS, Ini Alasan Buruh Pilih Gelar May Day Fiesta di GBK

Kamis, 12 Mei 2022 | 19:42 WIB
Klaim Sudah Dapat Izin di JIS, Ini Alasan Buruh Pilih Gelar May Day Fiesta di GBK
Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea. [ANTARA/HO-KSPSI/am]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea mengaku sudah sempat mendapatkan izin untuk menggelar May Day Fiesta di Jakarta International Stadium (JIS) pada 14 Mei mendatang. Namun, pihaknya tetap memilih untuk menggelar kegiatan itu di Gelora Bung Karno (GBK).

Andi mengatakan, empat serikat buruh yang tergabung dalam acara ini sudah sepakat untuk menggunakan JIS. Rencananya ada puluhan ribu massa buruh yang dihadirkan.

"Hari Sabtu kami tetap memutuskan memilih GBK untuk May Day Fiesta 2022. JIS, kami pastikan tadinya diizinkan, tapi kami lebih memilih Gelora Bung Karno," ujar Andi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Kamis (12/5/2022).

Alasan dipilihnya GBK, kata Andi, adalah kapasitas tempat duduk yang mampu menampung jumlah banyak. Selain itu, wilayah kompleks yang luas juga dilengkapi dengan kantung parkir yang banyak.

Baca Juga: Ratusan Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran 2022, Buruh Desak Pemprov Jabar Lakukan Ini

"Kapasitasnya lebih besar karena 65-ribu massa buruh. Kami juga membatasi setiap bangku, diberi jarak satu bangku satu bangku untuk physical distancing, untuk protokol kesehatan yang ketat," jelasnya.

Selain itu, Andi menyatakan pihaknya tidak akan mengundang politisi dalam May Day Fiesta. Ia tak ingin agenda tahunan ini dimanfaatkan oleh kepentingan politik tertentu.

"Yang ada hanya tokoh-tokoh buruh karena kami yakin perjuangan kami tidak boleh diintervensi oleh politisi manapun. Jadi, kami tidak mengundang tokoh politik manapun, khusus untuk buruh Indonesia," pungkasnya.

Diketahui, dalam May Day Fiesta ini buruh akan menyampaikan 18 tuntutan, di antaranya adalah:

  1. Tolak Omnibus law UU Cipta Kerja
  2. Turunkan harga bahan pokok (minyak goreng, daging, tepung, telur, dll), BBM, dan gas
  3. Sahkan RUU PPRT, tolak revisi UU PPP, tolak revisi UU SP/SB
  4. Tolak upah murah
  5. Hapus outsourcing
  6. Tolak kenaikan pajak PPn
  7. Sahkan RPP Perlindungan ABK dan buruh migran
  8. Tolak pengurangan peserta PBI jaminan kesehatan
  9. Wujudkan kedaulatan pangan dan reforma agraria
  10. Stop kriminalisasi petani
  11. Biaya pendidikan murah dan wajib belajar 15 tahun gratis
  12. Angkat guru dan tenaga honorer menjadi PNS
  13. Pemberdayaan sektor informal
  14. Ratifikasi Konversi ILO No 190 tentang Penghapusan Kekerasan dan Pelecehan di Dunia Kerja
  15. Driver Ojol adalah pekerja, bukan mitra kerja yang tidak jelas hubungan kerjanya
  16. Laksanakan Pemilu tepat waktu 14 Februari 2024 secara jurdil dan tanpa politik uang
  17. Redistribusi kekayaan yang adil dengan menambah program jaminan sosial (jaminan makanan, perumahan, pengangguran, pendidikan, dan air bersih)
  18. Tidak boleh ada orang kelaparan di negeri yang kaya.

Baca Juga: Diterima Pihak Istana, KSPSI Minta Klaster Ketenagakerjaan Dikeluarkan dari UU Ciptaker: Mendegradasi Hak-hak Pekerja!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI