Suara.com - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai menyoroti perjalanan Presiden Joko Widodo ke Amerika Seirikat (AS).
Menurut Natalius Pigai, Jokowi tidak disambut oleh pejabat tinggi AS, namun hanya Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Rosan Roeslani.
"Jokowi Tiba di Pangkalan Militer AS, ketika Pintu Pesawat Dibuka Dubes AS Rosan Roeslani saja yang jemput," tulis Natalius Pigai di akun Twitter pada Rabu (11/5/2022).
Dengan tak ada satupun pejabat AS yang menyambut, Pigai menyebut sebagai gambaran Indonesia di mata dunia karena mendukung Rusia.
Baca Juga: Terbang Bersama, Pilot Ini Beri Kejutan untuk Orangtua, Ayahnya Berkaca-kaca
"Itu potret kita di mata dunia saat ini karena dukung Rusia," ungkap Pigai.
"Datang seperti seorang menteri yang berwisata, @jokowi," imbuhnya.
Cuitan tersebut tentu mengundang berbagai respons dari warganet.
"Jauh lebih berharga jika @jokowi dukung Papua. Datanglah ke tanah Papua, jelaskan dividen 10 persen saham Freeport untuk Papua. Boleh datang di siang hari," komentar warganet.
"Coba bang Pigai yang ke USA, saya mau lihat yang menyambut anda siapa?" imbuh warganet lain.
Baca Juga: Viral Pasangan Suami Istri Dapat Kado Nikah Kompor hingga Dispenser, Warganet: Tinggal Beli Rumah
"Martabat dan wibawa suatu bangsa tergantung pemimpinnya," tambah warganet lain.
"Pemimpinnya kek gitu ya sudahlah," tulis warganet di kolom komentar.
"Si cerdas enggak paham tentang protokoler penyambutan dibandara yang berbeda dengan Protokoler Pertemuan Bilateral," timpal lainnya.
Kedatangan Jokowi yang tak disambut pejabat AS itu memang cukup menjadi perhatian publik. Hal ini juga kemudian diklarifikasi langsung oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Menurut Kemlu, kedatangan Jokowi ke AS untuk menghadiri ASEAN-US Special Summit, bukan untuk kunjungan bilateral sehingga tak disambut oleh pejabat AS.
Sebelumnya Perdana Menteri Malaysia, Kamboja, dan Vietnam juga datang taj disambut pejabat AS, namun oleh masing-masing-masih pejabat negara mereka sendiri.