PeduLindungi Akan Simpan Riwayat Imunisasi Anak, Bukan Hanya Vaksin COVID-19

Kamis, 12 Mei 2022 | 17:05 WIB
PeduLindungi Akan Simpan Riwayat Imunisasi Anak, Bukan Hanya Vaksin COVID-19
Fitur PeduliLindungi sudah terintegrasi dengan Aplikasi Traveloka terbaru. Foto: Ilustrasi aplikasi PeduliLindungi. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aplikasi Pedulilindungi akan simpan riwayat imunisasi anak, bukan hanya vaksin COVID-19. Rencana itu dinyatakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual di YouTube Kemenkes RI yang diikuti dari Jakarta, Kamis.

Kementerian Kesehatan RI mengintegrasikan sistem pencatatan riwayat imunisasi anak ke dalam aplikasi digital PeduLindungi untuk mempermudah penelusuran bagi berbagai pihak yang berkepentingan.

Riwayat imunisasi pada masyarakat kerap dibutuhkan oleh sejumlah pihak yang berkepentingan, salah satunya sebagai syarat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.

"Biasanya data vaksinasi ditulis di buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) atau kartu. Kadang hilang atau lupa," kata Menkes Budi.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Hepatitis Akut, Kemenkes Terus Koordinasi dengan WHO

"Perguruan tinggi di luar negeri membutuhkan sejarah vaksinasi calon mahasiswa sejak kecil, vaksinasi polio, difteri/tetanus dan lainnya. Akibatnya, masyarakat akan kesulitan belajar di luar negeri kalau kartunya sudah tidak ada," lanjutnya.

Kemenkes berinisiatif mengadopsi sistem vaksinasi COVID-19 berbasis digital secara penuh untuk diterapkan pada pencatatan rekam jejak imunisasi pada anak.

Sehingga, sertifikat vaksin dibuat digital dan ditaruh di aplikasi PeduliLindungi.

"Kita ulangi sukses vaksinasi COVID-19 dengan cara meregister, mendaftarkan, dan menyimpan data vaksinasi individu secara digital," ujarnya.

Menkes Budi mengatakan kebijakan itu merupakan bagian dari transformasi layanan primer.

Baca Juga: Waduh! Taiwan Laporkan 57 Ribu Kasus Positif COVID-19 Dalam Sehari

Sehingga semua anak yang diimunisasi akan terekam individunya dan akan memiliki sertifikat vaksinasi elektronik yang disimpan secara digital.

"Kapan saja dibutuhkan oleh bersangkutan, dia bisa ambil datanya yang tersimpan di Kemenkes," katanya.

Data imunisasi yang saat ini ada di Kemenkes masih bersifat akumulasi.

Laporan detail imunisasi anak ada di masing-masing fasilitas kesehatan yang melakukan imunisasi.

"Kalau yang bersangkutan pindah sekolah atau kota akan kesulitan, kecuali dia memegang bukunya. Biasanya tidak tersimpan sampai dewasa," katanya.

Melalui pemanfaatan teknologi digital, maka seluruh data peserta imunisasi masuk dalam pencatatan digital dan dapat ditarik setiap saat melalui Aplikasi PeduliLindungi.

"Sekarang sedang dalam tahap persiapan," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI