Suara.com - Jose Mujica boleh saja hanya menjabat presiden Uruguay pada periode 2010-2015. Namun, popularitasnya di dunia tak lekang oleh waktu. Jose Mujica sudah terlanjur melekat dengan julukan "presiden termiskin di dunia"
Jose Mujica merupakan seorang politisi yang dibesarkan dalam kehidupan sederhana. Orang tuanya merupakan keluarga miskin yang hidup di pinggiran Kota Montevideo.
Mengutip Britannica, Jose Mujica pernah mendekam di penjara selama 14 tahun pada 1971. Dia dipenjara atas kegiatan gerilya dengan organisasi revolusioner Tupamaro.
Organisasi ini melakukan berbagai tindakan melawan hukum, seperti kekerasan, pembakaran hingga pembunuhan. Tujuan dari organisasi itu adalah melemahkan kepemimpinan represif Uruguay.
Baca Juga: Presiden Ini Tak Pelit Beri Tumpangan Gratis Buat Warganya
Perjalanan politiknya kemudian dimulai setelah dibebaskan bersama tawanan lain Tupamaro pada tahun 1986. Mujica menjelma sebagai salah satu suara terkemuka Gerakan Partisipasi Rakyat (MPP).
Pindah ke Peternakan
Mujica dikenal sebagai seorang yang handal dalam peternakan dan pertanian. Makanya, dia pernah menjadi seorang Menteri Pertanian, Peternakan dan Perikanan pada 2005-2008.
Dunia itu sudah menyatu dengannya ketika memutuskan tinggal di sebuah peternakan di luar Montevideo usai Pemilu 1989. Dia tinggal bersama Lucia Topolansky yang kemudian menjadi istrinya pada tahun 2005.
Dalam karir politiknya, dia pernah menjadi Chamber of Representative pada 1995-2000, kemudian terpilih sebagai Senat tahun 2000. Pada tahun 2005, Mujica terpilih sebagai pemimpin Senat.
Baca Juga: Bantu Tuna Wisma, Presiden Uruguay Jual Mobilnya
Karir politik yang terus melambung mengantarkannya sebagai presiden. Meski sempat dibayangi masa lalunya, Mujica mengalahkan mantan presiden Luis Alberto Lacalle Herrera. Dia mulai menjabat sebagai presiden pada 1 Maret 2010.
Kontroversi dan Apresiasi
Selama menjabat sebagai presiden, Mujica lekat dengan kontroversi. Dia pernah menjadi sorotan ketika mengusulkan pemerintah melegalkan dan mendistribusikan ganja pada 2012. Mujica beralasan hal itu dilakukan untuk memotong pendapatan para pengedar narkoba.
Kemudian, Uruguay menjadi negara pertama di Amerika Selatan yang mengizinkan aborsi hingga minggu ke-12 masa kehamilan. Uruguay juga menjadi negara kedua di Amerika Latin yang melegalkan pernikahan sesama jenis.
Namun, pemerintahannya juga diapresiasi karena sukses mengangkat ekonomi Uruguay. Pendapatan per kapita masyarakat Uruguay mengalami peningkatan pada masa Mujica.
Mujica pun dikenal sangat dermawan. Bahkan, dia pilih menepikan kehidupan mewah Istana Kepresidenan. Mujica bersama sang istri tetap tinggal di peternakan yang sudah lama ditempatinya.
Selain itu, Mujica tak menerima penuh gajinya sebagai seorang presiden. Mujica menyumbangkan 90 persen dari total gajinya sebesar Rp144,5 Juta sebagai Presiden Uruguay.
Ia hidup sederhana dengan VW Beetle. Rumahnya juga tak dikerubungi banyak petugas keamanan negara. Hanya dua polisi dan beberapa anjing setianya yang menjaga Mujica bersama sang istri di peternakan.
Setelah lima tahun sebagai pemimpin Uruguay, tugasnya selesai pada 1 Maret 2015 lalu. Meski punya popularitas di Uruguay, namun secara konstitusi, dia tidak diizinkan mencalonkan diri lagi sebagai presiden secara berturut-turut.
Kontributor : Lukman Hakim