Menko PMK Muhadjir Sebut COVID-19 Bukan Ancaman Lagi, Optimis Indonesia Menuju Transisi Endemi

Kamis, 12 Mei 2022 | 13:19 WIB
Menko PMK Muhadjir Sebut COVID-19 Bukan Ancaman Lagi, Optimis Indonesia Menuju Transisi Endemi
Menko PMK RI Muhadjir Effendy. [Foto: Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy sebut COVID-19 bukan lagi ancaman di Indonesia karena kasus kematian karena COVID-19 sudah turun. Dia pun optimis Indonesia segara dalam transisi ke endemi COVID-19.

Muhadjir memaparkan berdasarkan survei internal yang telah dilakukan Kemenko PMK di 18 Rumah sakit DKI Jakarta pada Februari 2022.

"Intinya dilihat dari angka kasus aktif, 'positivity rate', tingkat okupansi rumah sakit, kemudian angka kematian sekarang sudah ada tanda-tanda bukan tertinggi dari penyakit yang ada," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Saat ini angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia telah turun di peringkat ke-14.

Baca Juga: Bill Gates Terpapar Covid-19, Bergejala Ringan Berkat Vaksin

"Yang paling tinggi kematian itu kanker, kemudian pneumonia, peneumonia nonspesifik, dan sekarang COVID-19 yang meninggal sudah di ranking 14. Jadi sudah bukan lagi ancaman," katanya.

Meskipun kasus COVID-19 sudah semakin membaik, Menko PMK meminta masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati sebab kasus meninggal dan yang terjangkit masih terjadi.

"Tetapi dilihat dari beberapa indikator itu kita sebetulnya 'de facto' (secara fakta) sudah menuju ke endemi," katanya.

Ia mengatakan transisi pandemi ke endemi ini dipertaruhkan setelah libur Lebaran 2022. Jika tidak ada tambahan kasus yang signifikan, maka COVID-19 di Indonesia akan segera menjadi endemi.

"Taruhannya setelah libur tahunan ini. Kalau nanti setelah Idul Fitri, dua minggu atau tiga minggu nanti tidak ada kenaikan kasus. Maka kita optimis segera transisi ke endemi," demikian Muhadjir Effendy. (Antara)

Baca Juga: Usai Dituduh Langgar HAM Oleh Kemenlu AS, PeduliLindungi Kini Resmi Digunakan di Uni Eropa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI