Ketika Nur, berjaga di luar, ia sayup-mendengar suara orang berkidung (menyanyi dalam bahasa Jawa). Merasa penasaran, Nur mulai mencari sumber suara dan berakhir pada gemah dari dalam Bilik. Nur pun takut hal buruk terjadi, Nur mencoba memanggil Widya menyuruhnya agar ia segera menyelesaikan mandinya. Namun Widya tidak menjawab teriakanya suara kidung itu, terdengar semakin jelas.
Dari samping bilik, Nur menemukan semak belukar ia mencoba melempar batu darisana. Namun, ia kaget saat tahu dibelakang bilik ada sesaji lengkap dengan bau kemenyan yang di bakar. Nur mencoba mengabaikanya dan tetap berusaha memanggil sahabatnya. Sampai ia menemukan sebuah celah untuk melihat ke dalam.
Nur melihatnya, namun yang ia lihat bukan Widya melainkan sosok wanita cantik yang diketahui ia adalah penari yang pertama ia lihat saat masuk desa tersebut. Dari situ, keanehan pun terus terjadi.
Nur mulai merasakan teror yang menyerangnya. Disusul dengan teman-temannya. Di tambah dengan Bima dan Ayu yang melanggar peraturan dari pak Prabu. Mereka melewati gerbang di tengah hutan yang dilarang.
Kemudian di ketahui Nur memiliki kodam (makhluk halus yang menjaganya sejak kecil). Dia tahu ada yang melanggar peraturan. Kemudian telah diketahui bahwa Bima dan Ayu pelakuknya.
Bima kemudian harus membuat perjanjian dengan Badarawuhi untuk membantunya memikat Widya. Syaratnya, Bima harus mengawini Badarawuhi tersebut
"Bima harus mengawini Badarawuhi, anaknya itu berwujud ular, sekali melahirkan, bisa lahir ribuan ekor ular," kata Mbah Buyut pada Widya.
"salah temanmu sendiri, jadi sekarang mereka harus tanggung jawab," sambungnya.
Sebelum Bima menghembuskan nafas terakhirnya, Widya dan Nur meminta kepada Mbah Buyut untuk membiarkan Bima dan Ayu berada di Desa Penari agar mereka berdua bisa diselamatkan dari Badarawuhi itu.
Baca Juga: Link Nonton Film KKN di Desa Penari Full Movie Legal Kualitas HD, Bukan di LK21 atau IndoXXI!
Namun, pihak dari keluarga Bima dan Ayu tidak ingin mereka berdua berada di Desa Penari tersebut dan tetap membawa mereka pulang ke rumahnya masing-masing untuk meminta bantuan dari pihak medis.