Suara.com - Maskapai Garuda Indonesia akan menerbangkan jamaah haji dari sembilan embarkasi pada masa operasional haji tahun 1443 Hijriah/2022 Masehi.
"Garuda akan menerbangkan jamaah haji Indonesia dari sembilan embarkasi, yaitu Aceh, Medan, Padang, sebagian Jakarta-Pondok Gede, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar dan Lombok," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief usai penandatanganan perjanjian di Jakarta, hari ini.
Hal itu telah disepakati Kementerian Agama RI dengan PT Garuda Indonesia dalam perjanjian yang ditandatangani oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief dan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.
Ia juga berharap Garuda dapat berperan dalam mendorong ekonomi haji, khususnya kaitannya dalam hal pengiriman produk-produk dalam negeri. Hal ini mendapat respon positif dari Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.
Dia berkomitmen untuk mendukung akselerasi pengiriman komoditas tertentu dari Indonesia untuk mendukung kebutuhan jamaah di Tanah Suci.
Pada masa operasional haji tahun 1443 H/2022 M, Pemerintah Indonesia akan memberangkatkan 93.781 jamaah haji reguler dan petugas kloternya.
Petugas kloter (kelompok terbang) adalah mereka yang menyertai jamaah selama penyelenggaraan haji. Setiap kloter ada empat petugas, terdiri atas ketua kloter, pembimbing ibadah, dan dua petugas kesehatan.
Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab menjelaskan, penerbangan jamaah haji dan petugas kloter Indonesia akan dilakukan dengan dua maskapai. PT Garuda Indonesia akan membawa 47.915 jemaah haji dan petugas kloternya atau mencapai 51 persen.
Sedangkan 45.866 jemaah haji dan petugas kloter atau sebanyak 49 persen akan diterbangkan dengan Saudi Arabian Airlines dari lima embarkasi haji, yaitu Batam, Palembang, sebagian Jakarta-Pondok Gede, Jakarta-Bekasi dan Surabaya.
Lebih lanjut dijelaskan, penandatanganan kerjasama dengan Saudi Arabian Airlines akan dilakukan dalam waktu dekat ini.