5 Fakta Kejadian Mengerikan Polisi Ditombak Begal di Jambi, Kena Bagian Perut

Rabu, 11 Mei 2022 | 17:05 WIB
5 Fakta Kejadian Mengerikan Polisi Ditombak Begal di Jambi, Kena Bagian Perut
Ilustrasi begal. (Suara/Iqbal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peristiwa mengenaskan terjadi di Kelurahan Tanjung Pasari, Danau Teluk, Seberang Kota Jambi, saat kepolisian hendak menangkap pelaku begal pada Selasa petang (10/5/2022).

Kepala Unit Resmob Ditreskrimum Polda Jambi, AKP Johan Silaen, terluka serius dan kritis akibat terkena tusukan tombak ikan ketika akan meringkus pelaku. Berikut sejumlah fakta mengerikan polisi ditombak begal di Jambi.

1. Masih Belum Sadar

Dirreskrimum Polda Jambi, Komisaris Besar Polisi Kaswandi Irwan, di RSUD Raden Mattaher di Jambi, mengonfirmasi kejadian penombakan yang menimpa anggotanya.

Baca Juga: Ditombak Begal, Begini Kondisi Terkini Kanit Resmob Polda Jambi AKP Silaen

Dia mengatakan saat ini kondisi Silaen belum sadar setelah menjalani operasi. Kini korban masih dalam pengaruh obat bius setelah operasi pengangkatan tombak di bagian perutnya.

“Saat ini kondisi Johan Silaen dalam perawatan medis setelah menjalani operasi dan dirawat di RSUD Raden Mattaher Jambi. Mohon doanya agar anggota kami selamat,” ujarnya dilansir Antara.

2. Pelaku Digerebek di Rumah

Pelaku penombakan Johan Silaen adalah begal bernama Taufik Galing (32). Saat itu polisi tengah menggerebek Galing di rumahnya.

Penggerebekan dilakukan oleh tim gabungan, yakni Resmob Polda Jambi, Opsnal Polresta Jambi, Polres Batanghari, dan Polres Muarojambi. Mereka langsung datang ke rumah Galing.

Baca Juga: Kronologi Anggota TNI Gagalkan Aksi 9 Begal dengan Tendangan di Kebayoran Baru

“Di TKP, pelaku yang telah mengetahui kedatangan polisi sempat berteriak: 'Silakan tangkap, saya sudah siap. Saya akan melakukan perlawanan. Tim lalu mengepung kediaman pelaku,” kata Irwan saat dikonfirmasi wartawan di RSUD Raden Mattaher Jambi.

3. Ditusuk di Bagian Perut

Silaen sendiri saat itu memimpin operasi penangkapan buronan. Ia langsung menggerebek masuk ke rumah bersama beberapa orang anggota. Naas, Galing yang sudah menunggu di dalam rumah langsung melukai Silaen dengan tombak ikan.

“Anggota kami Silaen posisinya di depan karena dia yang memimpin. Saat itu dia mengenakan rompi (anti peluru, tetapi ditusuknya di perut kirinya,” katanya.

4. Pelaku Tewas Ditembak

 Galing menyerang dan menombak Silaen saat akan ditangkap oleh kepolisian. Polisi pun terpaksa menembak di tempat pelaku. Anggota yang berada di belakangnya lantas menembak dia karena dia sudah menyerang polisi.

Aksi pelaku yang membahayakan membuat polisi melepaskan tiga tembakan ke arah dada Galing. Tembakan itu membuat pelaku tewas di tempat. Polisi sudah memberikan pengertian kepada keluarga pelaku terkait kejadian tersebut.

5. Masuk DPO Curas dan Curat

Galing sebelumnya masuk ke dalam DPO terkait 11 kasus curas maupun curat di sejumlah wilayah. Ia terlihat enam TKP pencurian dengan kekerasan di wilayah Polres Batanghari.

Kemudian dua TKP di Polresra Jambi. Keduanya adalah kasus pencurian kekerasan dan satu pencurian pemberatan (curat) serta tiga TKP di Muarojambi.

Kontributor : Alan Aliarcham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI