Deretan Daerah Ini Laporkan Kasus Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan, Mana Saja?

Rabu, 11 Mei 2022 | 16:50 WIB
Deretan Daerah Ini Laporkan Kasus Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan, Mana Saja?
Sudari (42) warga Dawarblandong, Mojokerto merawat hewan ternak sapi miliknya yang terserang PMK. [SuaraJatim/Zen Arifin]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak kembali muncul di Indonesia dengan jumlah kasus yang signifikan. Peternak dari berbagai daerah melaporkan bahwa ternak yang mereka pelihara mengidap PMK.

Padahal, Indonesia sempat mendapatkan status PMK oleh organisasi Kesehatan Hewan Dunia (Office International des Epizooties-OIE) sejak 1990, sebagaimana yang telah dilaporkan oleh Badan Litbang Kementerian Pertanian dan dikutip oleh Suara.com, Rabu (11/5/2022).

Lantas, daerah mana saja yang muncul laporan PMK tersebut?

Mojokerto, Jawa Timur

Baca Juga: Wabah PMK Merebak di Kabupaten Boyolali, Belasan Ekor Sapi Harus Diisolasi

Hingga kini, dilaporkan sebanyak 622 ekor sapi terinfeksi PMK. 10 diantaranya dinyatakan mati akibat penyakit menular tersebut.

"Saat ini di kabupaten 51.300 sapi potong, yang terserang 622 pertanggal ini dan yang mati 10 ekor," ungkap Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati  Rabu (11/5/2022).

Peningkatan kasus tersebut membuat pemerintah kabupaten (pemkab) Mojokerto menunggu sinyal dari pemerintah pusat untuk menetapkan kasus-kasus PMK yang menjangkit ternak di daerah itu sebagai kejadian luar biasa (KLB).

"Status (KLB) PMK kami masih menunggu status resmi. Karena yang mengeluarkan status bukan dari daerah tapi kementrian Pemerintah Pusat," ucap Ikfina.

Sebagai buntut dari kasus PMK yang bermunculan, pemerintah setempat berusaha mencegah penularan dengan salah satunya menutup 6 pasar hewan dan melakukan penyemprotan desinfektan.

Baca Juga: Cara Tradisional Warga Suru Mojokerto Obati Sapi Terinfeksi PMK

"Kita berusaha mengerem proses pemularan ini sambil juga segera melakukan identifikasi dan pemetaan dari kelompok ternak yan ada di Mojokerto. Karena penyakit ini punya masa inkubasi sampai dua minggu," lanjutnya.

Gresik, Jawa Timur

Menyusul Mojokerto, laporan kasus PMK pada ternak juga muncul di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Medis Veteriner Dispertan Gresik, drh. Budi Santoso melaporkan 725 ekor ternak terjangkit PMK. 

Serupa dengan Mojokerto, pemerintah juga menutup pasar hewan di Gresik untuk mencegah persebaran PMK lebih lanjut.

Boyolali, Jawa Tengah

Tidak hanya di Jawa Timur, juga ditemukan kasus PMK ternak di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Laporan tersebut mencapai 15 ekor sapi yang dinyatakan positif. 

Sebagai respon terhadap laporan kasus PMK ternak, Dinas Peternakan Kabupaten Boyolali melakukan isolasi.

"Termasuk jangan ada sapi masuk di kandang ini, tidak boleh. Jadi untuk sementara diisolasi agar tidak menular ke ternak lainnya," ucap drh Aviany Rifdania, Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Disnakkan Kabupaten Boyolali.

Dugaan PMK di Lombok Tengah

Beranjak dari pulau Jawa, muncul puluhan laporan penyakit misterius pada ternak. Gejala yang diamati mirip dengan gejala umum PMK. 

Masyarakat melaporkan bahwa ada 63 ekor sapi yang tiba-tiba sakit dan diduga terkena wabah penyakit. Kendati demikian, tidak ada yang mati menurut Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah.

Aceh Tamiang, Aceh

Aceh Tamiang juga menjadi daerah di luar pulau Jawa selain Lombok Tengah yang muncul laporan ditemukan ternak yang mengidap PMK.

"Datanya ada ribuan ekor sapi milik masyarakat di 10 kecamatan diserang wabah PMK. Dampak dari penyakit ini rata-rata sapi mengalami gejala demam tinggi, mulut mengeluarkan air seperti bui, tidak mau makan hingga kuku terkelupas," terang Kepala Distanbunak Aceh Tamiang, Safuan. 

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI