"Sampai-sampai menelan korban jiwa, tak tertolong, tak terselamatkan! Puskesmas macam apa ini?!" kata pria itu.
"Jam berapa sekarang, (kok) udah nggak ada pegawainya? Mana semua pegawainya ini?" sambungnya lalu fokus pada tulisan "BUKA" di bagian meja resepsionis. "Katanya buka, mana orangnya?"
Perekam video lantas beralih kepada sosok yang berada di dalam ambulans mangkrak depan Puskesmas tersebut. Tampak seorang bocah sedang dalam gendongan ibunya, sementara ada wanita dewasa lain yang direbahkan di bagian belakang.
"Tengok ini, anakku, boruku, meninggal ini. Tengok pula itu, adikku, meninggal gara-gara nggak ada sopir ambulans," timpal pria itu lagi.
Kemarahan pria ini seketika menjadi sorotan warganet yang turut dibuat meradang. Apalagi karena peristiwa semacam ini sudah beberapa kali terjadi di berbagai daerah Indonesia, terutama yang memang masih sulit diakses.
"Nyawa manusia dipermainkan jadi bahan percobaan, kapusnya terima gaji buta tiap bulan," kritik warganet.
"Ya Tuhan..... Bisa ga ada pegawainya. Kasihan pasien yang mau berobat jadi korban," komentar warganet.
"Pusat Kekesalan Masyarakat kalo gini," sindir warganet lain.
"Buka pintu nya tapi tutup kerja nya," ujar warganet.
"Puskesmas buka cuman pagi hari, emang emergency tau waktu apa yah ? kocak dah jam kerjanya," timpal warganet lainnya.