Rumah PM Sri Lanka Mahinda Rajapaksa Dilaporkan Dibakar Meski Sudah Mundur

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 11 Mei 2022 | 10:31 WIB
Rumah PM Sri Lanka Mahinda Rajapaksa Dilaporkan Dibakar Meski Sudah Mundur
Aksi demo pro-pemerintah membawa foto PM Sri Lanka Mahinda Rajapaksa. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri beberapa jam setelah terjadi bentrokan di jalan-jalan di kota Colombo ketika pendukung partai pemerintah menyerang kamp anti pemerintah.

Pengunduran diri PM Rajapaksa dilakukan untuk membuka jalan bagi pembentukan pemerintahan baru demi menyelesaikan krisis ekonomi terburuk yang dialami negeri tersebut.

Namun, para pengunjuk rasa menuntut Presiden Gotabaya Rajapaksa yang adalah adik dari Mahinda Rajapaksa untuk mengundurkan diri juga.

Rekaman yang beredar dari media lokal menunjukkan rumah warisan milik keluarga Rajapaksa yang terletak di kota Hambantota di bagian selatan negara tersebut, terbakar.

Laporan adanya serangan terhadap rumah dan kantor politisi lain juga terjadi.

Keterangan dari sumber kepolisian kepada kantor berita Reuters menyebbut, anggota parlemen dari partai pemerintah Amarakeerthi Athukorala meninggal setelah bentrokan dengan pengunjuk rasa anti pemerintah di kota Nittambuwa, tidak jauh dari ibu kota Colombo.

Menurut sumber tersebut, sedikitnya tiga orang mengalami luka-luka dan keadaan masih tegang di kawasan tersebut dengan belasan pengunjuk rasa masih berada di sana.

Jam malam secara nasional sudah diberlakukan di Sri Lanka, selain juga keadaan darurat yang diumumkan oleh Presiden Gotabaya  Rajapaksa minggu lalu di tengah meningkatnya gelombang protes di sana.

Negara kepulauan dengan penduduk 22 juta jiwa tersebut sedang mengalami krisis ekonomi parah dengan pemadaman listrik yang berkepanjangan, dan juga kurangnya bahan kebutuhan pokok seperti BBM, minyak goreng dan obat-obatan.

Baca Juga: Bentrokan di Ibu Kota Sri Lanka, 5 Orang Dilaporkan Tewas

Sementara itu, cadangan mata uang asing yang bisa digunakan pemerintah Sri Lanka sekarang hanya tinggal $50 juta (sekitar Rp750 miliar).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI