Suara.com - Aksi melawan sembilan pembegal yang dilakukan oleh dua prajurit TNI dari kesatuan Yonarhanud 10/ABC Kodam Jaya sempat menyita perhatian publik. Dua prajurit bernama Prada Ardian Sapta Savela dan Prada Junior Noval Ibrahim tersebut bisa menghadapi para pembegal lantaran kerap latihan pencak silat.
Prada Ardian mengungkapkan kalau dirinya bersama Prada Junior rutin menjalani latihan bela diri dengan Persaudaraan Setia Hati Terate atau PSHT di markasnya. Karena itu, keduanya bisa melawan serangan dari para pembegal yang menggunakan tiga motor tersebut.
"Jadi di sini itu ada latihannya jadi kita mengikuti latihan tersebut jadi kita bisa membela diri," kata Prada Ardian saat ditemui Suara.com, Selasa (10/5/2022).
Bukan hanya untuk melawan serangan, latihan pencak silat secara rutin juga membuat kedua prajurit dapat menghadapi para pembegal dengan tenang.
Baca Juga: Berusaha Melawan, Pembegal Layangkan Pukulan ke Prajurit TNI AD di Kebayoran Baru
Padahal, salah satu dari pembegal sempat melemparkan batako berukuran besar ke arah mereka.
"(Dilempar) batako besar. Memang itu sudah berencana untuk melumpuhkan kami mungkin karena sudah disimpan dari dalam jaket," tutur pria kelahiran 1996 tersebut.
"Sempat kita hindari, kalau kita tidak menghindar mungkin kita (terluka)," sambungnya.
Pulang Pasar Dicegat Begal
Prada Ardian Sapta Savela dan Prada Junior Noval Ibrahim harus menghentikan perjalanannya karena dicegat gerombolan begal di depan SMP Negeri 29 Jakarta Selatan pada beberapa hari lalu. Salah satu pelaku begal sempat melayangkan pukulan kepada mereka guna melarikan diri.
Baca Juga: Cerita 2 Anggota TNI Lawan 9 Begal: Tendang Motor Pelaku hingga Dilempar Batako
Peristiwa itu terjadi ketika dua prajurit dari kesatuan Yonarhanud 10/ABC Kodam Jaya selesai belanja di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan atau mereka sebut dengan Pasar Kebayoran Baru pada Sabtu (7/5/2022). Prada Ardian dan Prada Junior memang sedang ditugaskan untuk berbelanja bahan pangan untuk dimasak oleh para prajurit lajang di barak.
"Jadi awal dari berangkat dari sini kami berdua berboncengan memakai sepeda motor. Dari sini berangkat pukul 4.45 WIB kita menuju ke pasar Kebayoran Baru untuk keperluan memasak dapur untuk prajurit bujangan, di situ kami belanja," kata Prada Ardian saat ditemui Suara.com di Yonarhanud 10/ABC Kodam Jaya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan (11/5/2022).
Prada Ardian mengakui kalau langit masih gelap dan jalanan pun sepi. Pada saat itu, keduanya sempat menyadari adanya gerombolan begal yang mengendarai tiga motor.
Namun, Prada Ardian dan Prada Junior sama sekali tidak mencurigai dengan adanya pembegal tersebut.
Kecurigaan mulai timbul ketika sebagian dari pembegal mulai membawa motor secara ugal-ugalan.
"Disitu di Senayan kita mulai diikuti sama gerombolan tersebut, kita mulai perjalanan kita mulai dihambat awalnya kita tidak curiga karena sudah mulai dia membawa motor sudah tidak karuan, kita sudah mulai curiga tapi tetap tenang," tuturnya.
Di Jalan Bumi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan atau tepatnya di depan SMPN 29 itu lah para pembegal memulai aksinya. Motor yang dikendarai Prada Junior itu mulai dipepet oleh satu motor dari kawanan begal.
Salah seorang pelaku bahkan sempat melemparkan batu yang disembunyikan di dalam jaketnya ke arah dua prajurit tersebut. Batu yang dimaksud merupakan batako berukuran besar.
"Sempat kita hindari, kalau kita tidak menghindar mungkin kita (terluka)," ujarnya.
Berhasil menghentikan laju motor yang dibawa prajurit, satu pelaku sempat meminta untuk menyerahkan barang-barang yang dibawa. Karena itu lah keduanya menyimpulkan kalau gerombolan tersebut berupaya untuk melakukan pembegalan.
Alhasil Prada Ardian langsung turun dari motor dengan maksud menangkap salah satu pelaku. Meski sempat memegang penutup kepala dari jaket yang dikenakan pelaku, Prada Ardian masih belum bisa menangkapnya.
Ia bersama Prada Junior lantas melakukan pengejaran terhadap pelaku yang mulai kocar-kacir. Menurutnya, para pelaku mulai berpencar dengan cara membawa motor ke arah yang berbeda-beda.
Kendati demikian, Prada Ardian dan Prada Junior tetap melakukan pengejaran sampai akhirnya berhasil memepetkan motornya ke motor pelaku. Keduanya sempat menendang motor pelaku supaya terjatuh.
Pada situasi tersebut, dua dari sembilan pelaku sempat melakukan perlawanan dengan memukul Prada Ardian. Meskipun satu orang berhasil lolos, namun ada satu pelaku yang bernama Muhamad Rizky sempat berusaha melawan saat hendak diamankan oleh dua prajurit.
"Ternyata yang belakang ini lari di sebelah saya, menyusul untuk temannya yang pertama, kita tendang terjatuh adapun dia perlawanan, memukul, dan menendang, kita mencoba untuk meringkus dia," ungkap prajurit asal Sragen itu.
"Iya (sempat duel), berdua saya yang mencoba untuk mengunci, Prada Junior yang mencoba untuk melumpuhkan," sambungnya.
Prada Ardian mencoba untuk mencari identitas dari pelaku namun tidak menemukannya. Pun ia melihat motor yang dikendarai pelaku tidak memiliki plat nomor.
Akhirnya Prada Ardian dan Prada Junior membawa pelaku ke Polsek Kebayoran Lama dan dilimpahkan ke Polsek Kebayoran Baru sesuai dengan tempat kejadian perkara.
"Setelah dia mengaku dia sudah tidak bisa bergerak lari karena kita pegangin dia mengaku kita bawa ke Polsek Kebayoran Lama. Dari Polsek Kebayoran Lama dia diterima oleh piket, terus Unit Reskrim dari Polsek Kebayoran Lama mencoba untuk olah TKP, setelah olah TKP ditemukan bukti dan ditemukan disitu wilayah Kebayoran Baru maka diserahkan ke Kebayoran Baru."
Sembilan Begal Tertangkap
Polisi langsung berhasil menangkap delapan pelaku yang mencoba membegal anggota TNI di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Sabtu, (7/5/2022).
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan para pelaku langsung diringkus kurang dari 24 jam sejak kasus ini dilaporkan ke Polsek Kebayoran Baru.
"Betul sudah diamankan delapan orang pelaku," kata Budi, Selasa (10/5/2022).
Budhi menyebut saat ini kedelapan pelaku sedang menjalani pemeriksaan intensif.
"Kurang dari 24 jam sejak dilaporkan dan diserahkan ke kami," ujarnya.