Menurutnya, kemungkinan orang itu digotong teman-temannya setelah terjatuh saat polisi membubarkan massa demonstran, bukan ditembak aparat.
“Hal itu sudah kami konfirmasi juga ke yang dituakan dari [pihak] mahasiswa, dan kondisi yang bersangkutan baik-baik saja. Juga ada kabar yang mengatakan ada pendemo yang tertembak di kaki, itu tidak betul,” tegas Urbinas.
Dia menyebut SOP pembubaran massa tidak menggunakan peluru karet, tetapi memakai gas air mata dan water canon. Bahkan petugas yang memegang senjata laras panjang sudah ditunjuk, dan bukan dalam jumlah besar.