Suara.com - Presiden Joko Widodo berangkat ke Amerika Serikat menggunakan pesawat Garuda tipe Boeing 777-300ER. Pesawat tersebut kerap digunakan Jokowi saat bepergian ke luar negeri ketimbang menggunakan pesawat Boeing 737-800 Kepresidenan Republik Indonesia.
Hal itu rupanya jadi sorotan Analis Politik sekaligus Founder Voxpol Center Reaserch and Consulting Pangi Syarwi Chaniago. Pangi menilai alasan tak menggunakan pesawat kepresidenan dianggap tidak masuk akal.
"Alasannya logika lumpur yang masuk lumpur nggak masuk akal. Kita juga pintar kok nggak usah buat alasan buat ngakal-ngali. Masa kita diakali dikadalin," kata Pangi kepada wartawan, Selasa (10/5/2022).
Padahal kata Pangi, adanya pesawat kepresidenan justru menghemat penggunaan APBN. Menurutnya, menyewa satu pesawat hanya pemborosan saja.
Baca Juga: Alasan Jokowi Pilih Pesawat Garuda Untuk Berangkat Ke AS
"Tapi tiba-tiba nggak ada punya pandangan untuk melawan logika itu, presiden ngomong gini sederhana aja misalnya kalau presiden ngomong gini yaudah saya gamau saya tetep punya pesawat kepresidenan karena negara lagi sulit kita lakukan penghematan transit 10 kali nggak masalah asal untuk negara," tuturnya.
"Kalau penumpang 64 orang ya buat 52 orang seberapa cukupnya? Masak 64 orang, ngapain ikut? Makin nggak jelas semakin jelas," katanya.
Saat ditanya soal ada kemungkinan maksud lain Presiden Jokowi menggunakan pesawat Garuda saat berlawat ke AS, Pangi merasa tak melihat itu.
"Okelah kemarin masih dipahami untuj pemulihan garudanya. Masak mau dipulihkan setiap tahun ini sudah disuntik nggak main-main anggaran itu disuntik itu," ujarnya.
Lebih lanjut, Pangi merasa hal tersebut perlu dikritisi. Jika tidak, kata dia, publik hanya akan diakal-akali saja oleh negara.
Baca Juga: Puncak Arus Balik Hari Ini, Garuda Group Proyeksi Angkut 51 Ribu Penumpang
"Istana ini makin ngelunjak karena nggak ada yang kritik nggak ada yang protes ngelunjak jadinya. Alasannya logika lumpur yang masuk lumpur nggak masuk akal," katanya.
Alasan Pakai Pesawat Garuda
Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan, kalau pemilihan pesawat Garuda tipe Boeing 777-300ER itu dikarenakan perjalanan rombongan presiden yang sangat jauh.
Kalau misalkan menggunakan pesawat kepresidenan, rombongan harus dua kali transit.
"Perjalanan sangat jauh jika pakai pesawat presiden bisa dua kali transit," kata Heru kepada wartawan, Selasa (10/5/2022).
Selain itu, kapasitas penumpang pesawat kepresidenan tidak muat untuk membawa rombongan presiden. Pesawat kepresidenan disebutnya hanya mampu menampung 48 orang saja.
"(Sedangkan) tim ada 62 orang," sebutnya.
Dengan demikian, pemilihan pesawat Garuda tipe Boeing 777-300ER tersebut dikarenakan tujuan efisien.
Heru mengungkapkan kalau menggunakan pesawat tersebut, seluruh rombongan presiden bisa berangkat dan pulang tanpa harus menggunakan pesawat yang berbeda.
"Semua menteri yang ikut bisa satu pesawat pulang pergi dan tim advan akan ikut kembali bersama pesawat itu. Sehingga lebih efisien," ucapnya.
Pesawat Garuda tipe Boeing 777-300ER itu pernah digunakan Jokowi dan rombongan saat menghadiri KTT G20 di Roma, Italia pada 2021.