Saat ini protes pemilu turun drastis, di mana ada ribuan protes yang diajukan setelah pemilihan manual sebelum tahun 2010 ke Majelis Pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat atau House of Representatives Electoral Tribunal (HRET). Pada tahun 2013, jumlah protes elektoral turun menjadi 37, dan pada 2016 hanya 28. Pada tahun 2019, jumlah protes turun menjadi hanya 20, dan ini pencapaian luar biasa yang dicapai dalam waktu kurang dari satu dekade.
Kekerasan terkait pemilu juga menurun drastis sejak teknologi mulai ada digunakan pada tahun 2010. Pada tahun 2010, terdapat 176 kasus kekerasan yang dilaporkan, peningkatan besar atas ratusan kasus yang pemilu manual yang terus-menerus terganggu. Pada 2019, Philippine National Police (PNP) melaporkan hanya ada 43 kasus terkait pemilu. Kekerasan, menurun 60% dari 2016. Departemen Pendidikan juga telah melaporkan lebih sedikit insiden kekerasan terhadap guru yang menjabat sebagai pekerja pemungutan suara.
Efek positif juga langsung dirasakan pada sektor perekonomian, setelah modernisasi pemilu pertama pada tahun 2010, Filipina Bursa Efek atau The Philippine Stock Exchange, Inc. (PSEi) membukukan keuntungan 3,85% dan Peso Filipina naik 1% terhadap dolar. Pasca Pilkada 2016, PSEI naik 221 poin (3,09%) ditutup pada 7.369. Itu akhirnya akan melampaui 7.500, didukung oleh euforia dari pemilu damai. Investor menyambut pemilu 2016 yang umumnya damai dan tertib