Suara.com - Republik Filipina menyelenggarakan Pemilu Nasional dan Lokal pada Senin, 9 Mei 2022. Anggota KPU RI Idham Kholik turut hadir menjadi pemantau internasional dan menjadi saksi pada modernisasi pemilu di Filipina yang berdampak positif bagi ekonomi dan stabilitas pemerintahan. Pada pemilu ini, diperebutkan 77 posisi nasional, 18.103 posisi lokal, dengan 55.572 kontestan.
Pelaksanaan pemilu di Filipina ini dipantau langsung oleh tim Penilai Independen Internasional dari 9 negara, dimana Delegasi Indonesia di pimpin oleh Anggota KPU RI Idham Holik, dengan anggota Tenaga Ahli Setjen KPU RI Ali Ridho dan Staf Setjen KPU RI Johan Teguh. Ketiganya dipilih untuk menjadi tim Penilai Kehormatan International dan Independen dari Pemerintah Filipina.
Idham yang juga menggawangi Divisi Teknis Penyelenggaraan di KPU RI mengungkapkan betapa pemilu di Filipina dilakukan sangat cepat, terbuka, demokratis, dan hanya memakan waktu 2 hingga 5 jam saja perolehan suara sudah sampai di pusat dan di rekapitulasi secara penuh sehingga menjadi hasil resmi, jadi tidak membutuhkan waktu berhari-hari dan tidak memakan korban. Idham juga menyampaikan komitmennya tentang isu-isu kesetaraan gender dalam politik di pemilu dan bagaimana caranya meningkatkan partisipasi perempuan dalam Pemilu yang diharapkan berimplikasi pada meningkatnya keterwakilan perempuan di lembaga legislatif/parlemen.
“Ada banyak sekali pengalaman dan kebijakan yang menarik yang bisa dipelajari di Filipina untuk meningkatkan kualitas praktek demokrasi elektoral yang berkeadilan gender”, ujar Idham yang dilantik Presiden Joko Widodo pada 12 April 2022.
Sementara itu Survei Pulse Asia pada 2019 mengungkapkan bahwa 9 dari 10 orang Filipina menginginkan masa depan pemilu menjadi otomatis berkat kecanggihan alat yang namanya Vote Counting Machine (VCM) yang dapat memindai surat suara dan menerbitkan struk bukti hasil perhitungan suara dari pilihan pemilih di setiap TPSnya.
Seluruhnya ada 106.000 mesin VCM yang disiapkan oleh Smartmatic, sebuah perusahaan alat pemilu canggih yang telah terbukti dalam berbagai pengujian Pilpres di lebih dari 70 negara. Random Manual Acak (RMA) telah menunjukkan akurasi VCM dibandingkan dengan penghitungan manual. Di Filipina seluruhnya ada 37.000 lebih bilik suara dengan 1.800 pusat konsolidasi dan audit. Dukungan teknologi juga dilakukan untuk daerah yang belum terjangkau internet, yaitu dengan alat yang dapat mentransmisi hasil ke satelit.
Dalam pemilu ini, TPS dibuka mulai jam 6 pagi dan ditutup jam 7 malam dengan jumlah pemilih 67.745.529 orang (dalam negeri), begitu juga untuk overseas voting (pemungutan suara luar negeri) ditutup jam 7 malam dengan 1,7 juta pemilih. Dalam satu TPS, terdapat beberapa cluster (meja pelayanan pemilih) dan dalam satu barangay (Desa/Kelurahan), terdapat beberapa TPS yang ditentukan berdasarkan besaran populasi pemilih. Sebanyak 37.141 TPS tersebar di seluruh Filipina, sedangkan proses pengumpulan data dan penghitungan suara Pemilu Filipina ini berlangsung 9-16 Mei 2022.
Modernisasi pemilu ini meningkatkan kepercayaan nasional dan internasional kepada Filipina dan menjadikan Filipina salah satu negara yang layak di contoh untuk pemungutan suara di Asia. Menurut dua survei independen, mayoritas pemilih Filipina 89% mempercayai hasil pemilu tahun 2019 dan 90% mereka sangat puas dengan sistem pemilihan otomatis. Kredibilitas dan peringkat kepuasan COMELEC, KPUnya Filipina melonjak ke rekor tertinggi dalam sejarah ke angka 74%.
Sore harinya pada pukul 17.00 waktu Filipina setelah mengamati proses Pemungutan suara di beberapa TPS, Idham bertemu dengan Presiden Senat Filipina, Sir Vicente Sotto III, didampingi oleh House Speaker of the House of Representatives. Pertemuan tersebut membahas proses rekapitulasi suara (canvassing) yang akan dimulai pada pukul 19.00 waktu setempat sampai dengan 5 hari berikutnya.
Baca Juga: Park Hang-seo Jawab Tuduhan Vietnam Sengaja Imbang saat Lawan Filipina di SEA Games 2021
Sebagai tambahan, Comelec (KPU Filipina) tidak mentabulasi /merekapitulasi hasil perolehan suara (canvassing) pemilu presiden dan wakil presiden, tetapi Kongres (Senator dan DPR) yang merekapitulasi dan menetapkan hasil Pemilu tersebut.