Puluhan Ekor Sapi di Lombok Tengah Terjangkit Virus, Gejalanya Seperti Wabah Penyakit Mulut dan Kuku

Selasa, 10 Mei 2022 | 13:28 WIB
Puluhan Ekor Sapi di Lombok Tengah Terjangkit Virus, Gejalanya Seperti Wabah Penyakit Mulut dan Kuku
Ilustrasi Sapi. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Heboh puluhan ekor sapi di Lombok Tengah terjangkit virus misterius. Hingga kini pihak Dinas terkait belum menjelaskan secara pasti.

Hanya saja ciri-ciri penyakit yang menjangkit si sapi mirip dengan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sedang merebak di Jawa Timur.

Virus itu merebak di Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Dari laporan masyarakat ditemukan 63 ekor sapi yang tiba-tiba sakit atau diduga terkena wabah penyakit. Namun, tidak ada yang mati," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah Lalu Taufikurahman di Praya, Selasa.

Baca Juga: Penyakit Mulut dan Kuku Serang Ribuan Sapi di Aceh Tamiang, 13 Ekor Dilaporkan Mati

Dengan kejadian tersebut, pihaknya langsung menurunkan tim untuk memberikan bantuan kepada masyarakat dengan melakukan pengobatan, karena masih dalam dugaan.

Pihaknya belum bisa memastikan jenis penyakit yang menyerang puluhan ekor sapi milik masyarakat di Kecamatan Praya Tengah tersebut.

"Tim sudah turun mengambil sampel. Hasilnya akan keluar pada pekan ini. Nanti kita akan sampaikan, ketika hasil lab dari Denpasar Bali telah keluar," katanya.

Dari hasil pemeriksaan di lapangan, gejala penyakit yang dialami ternak itu, seperti adanya lelehan lendir dari mulut, hidung, luka di hidung, air liur berlebihan dan panas badan terlalu tinggi mencapai 37 derajat Celsius, deman serta di antara kuku kaki ada luka.

Selain itu, sapi milik warga itu tidak ada nafsu makan yang mengakibatkan lemas atau tidak seperti biasanya.

Baca Juga: Lebaran Usai, Harga Daging Sapi dan Minyak Goreng di Cimahi Terpantau Masih Mahal, Omset Pedagang Turun

"Gejalanya hampir sama, tapi belum bisa kita pastikan. Peluang sembuh itu lebih besar, sehingga kita melakukan upaya pengobatan," katanya.

Dengan adanya kejadian tersebut, pemerintah daerah telah mengeluarkan surat imbauan kepada semua kecamatan dan desa, yang isinya antara lain apabila ditemukan sapi milik warga yang gejalanya mirip PMK, warga supaya melaporkan kepada petugas yang telah disiagakan di masing-masing kecamatan.

"Kita imbauan masyarakat untuk tidak melakukan pemotongan sapi sakit. Karena akan merugikan petani itu sendiri. Silakan dilaporkan ke petugas, supaya bisa diberikan pengobatan," katanya.

Kondisi masyarakat terbatas, sehingga sapi yang sakit tidak dilakukan isolasi atau dipisahkan dari kandang kompleks.

Oleh karena itu, pihaknya melakukan pengobatan secara total kepada semua sapi yang diduga terkena virus tersebut.

"Sapi yang sakit tidak boleh keluar, begitu juga dengan warga tidak boleh merapat. Penyakit ini tidak menular kepada manusia, tapi menular ke hewan lainnya," katanya.

Oleh sebab itu, petugas Dinas Pertanian dan Peternakan telah turun untuk melakukan pelacakan terhadap penyakit yang menyerang sapi milik warga tersebut. Penyakit ini tidak menyerang sapi warga yang ada di Lombok Tengah atau kecamatan lainnya.

"Kita masih petakan wilayah yang terkena untuk proses 'tracking' (pelacakan) guna mengantisipasi penyebaran lebih luas," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI