Suara.com - Lazada diboikot di Thailand karena menjelekkan keluarga kerajaan. Lazada diboikot oleh tentara Thailand saja.
Juru bicara tentara Thailand, Kolonel Sirichan Ngathong said dalam pernyataan berbentuk video mengatakan iklan tersebut "menghina monarki" dan "menyebabkan perpecahan di kalangan masyarakat Thailand".
Sehingga Tentara Thailand menyatakan akan melarang personel mereka menggunakan platform belanja online Lazada karena iklan promosi yang menjelekkan anggota keluarga Kerajaan Thailand.
Platform e-commerce ini tidak berkomentar atas boikot di Thailand. Sebelumnya, mereka meminta maaf atas "kerusakan emosional" yang timbul akibat video tersebut dan berpendapat seharusnya mereka lebih hati-hati.
Baca Juga: Gokil! Pembalap 14 Tahun Asal Indonesia Berhasil Raih Podium di Chang International Circuit Thailand
"Angkatan Darat sekarang memiliki kebijakan melarang semua unit tentara dan kegiatan ketentaraan memesan barang dari platform Lazada atau kiriman barang dari Lazada," kata Sirichan.
Sejumlah bisnis di Thailand, termasuk yang dijalankan oleh kerajaan. juga menangguhkan platform tersebut karena video iklan itu.
Masyarakat, yang setia kepada raja, memprotes video iklan Lazada di Facebook, yang memuat perempuan berbaju tradisional Thailand. Perempuan dalam video iklan tersebut duduk di kursi roda, ia dianggap sebagai referensi terselubung salah seorang anggota keluarga Kerajaan Thailand.
Menteri Ekonomi dan Masyarakat Digital Thailand, Chaiwut Thanakamanusorn, menyatakan pemerintah sedang mempertimbangkan tindakan hukum terhadap pemengaruh (influencer) dan agensi periklanan yang membuat iklan tersebut.
Undang-undang di Thailand melarang penghinaan terhadap raja dan kerajaan.
Baca Juga: Dibintangi Nonkul, 3 Fakta Lakorn Remake Find Yourself
Pelaku pencemaran nama baik, penghinaan atau ancaman terhadap Raja Maha Vajiralongkorn, sang ratu dan keluarga kerajaan bisa dipidana hingga 15 tahun penjara, demikian Reuters dikutip Selasa. (Antara)