Cegah Risiko Penularan Covid-19, Luhut Imbau Dunia Kerja Terapkan WFH

Senin, 09 Mei 2022 | 16:47 WIB
Cegah Risiko Penularan Covid-19, Luhut Imbau Dunia Kerja Terapkan WFH
Koordinator PPKM Jawa dan Bali, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan pemerintah tetap memperpanjang PPKM meski kasus COvid-19 mulai melandai. (Ist/tangkap layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau dunia kerja untuk menerapkan metode Work From Home (WFH). Hal itu guna mengurangi risiko persebaran COVID-19 setelah momentum mobilitas tinggi masyarakat pada Idul Fitri 1443 Hijriah.

“Kami juga mengimbau untuk mengoptimalkan WFH selama beberapa waktu ke depan, untuk mengurangi risiko penyebaran virus,” kata Luhut dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta pada Senin (9/5/2022).

Luhut merinci bahwa mobilitas masyarakat yang ke luar rumah meningkat hingga 48,1 persen dibandingkan tingkat acuan (baseline) saat Idul Fitri. Selain itu, Indeks Belanja Mandiri melonjak hingga 31 persen dibandingkan Idul Fitri pada 2021.

“Momen Idul Fitri yang baru saja terjadi, memberikan pemulihan aktivitas ekonomi yang begitu tinggi dan mobilitas masyarakat juga terjadi sangat cepat pada periode tersebut,” ujar Luhut.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melandai, Keterisian Bangsal Isolasi di Kulon Progo Nol Persen

Oleh karena itu, dalam satu hingga dua pekan ke depan, pemerintah akan memperkuat pengujian (testing) dan pelacakan (tracing) kontak erat kasus COVID-19 guna mencegah risiko peningkatan kasus COVID-19.

Adapun hingga Senin ini, Luhut memaparkan situasi pandemi COVID-19 di Indonesia semakin terkendali.

Beberapa indikator yang menggambarkan situasi yang semakin baik adalah, tingkat rawat inap pasien di rumah sakit secara nasional yang turun hingga 97 persen. Hal itu juga mengakibatkan tingkat hunian tempat tidur di rumah sakit sangat rendah yakni dua persen dari keseluruhan tempat tidur yang tersedia.

Selain itu, kata Luhut, kasus kematian karena COVID-19 varian Omicron juga turun hingga 98 persen, sedangkan positivity rate atau tingkat penularan berada di bawah 0,7 persen. (ANTARA)

Baca Juga: Paksa Warga Tetap di Rumah, Polisi di Shanghai dan Beijing Dikritik Tak Beretika

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI