Gantikan Lam, John Lee Terpilih Jadi Kepala Eksekutif Hong Kong

Senin, 09 Mei 2022 | 15:09 WIB
Gantikan Lam, John Lee Terpilih Jadi Kepala Eksekutif Hong Kong
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komite pemilihan yang sebagian besar terdiri dari tokoh-tokoh pro-Beijing memilih John Lee untuk menjadi pemimpin baru Hong Kong. Dia satu-satunya kandidat yang maju dalam pemilihan kepala eksekutif Hong Kong.

Hong Kong memilih pemimpin baru, John Lee, pada Minggu (08/05). Lee, 64, akan menggantikan Carrie Lam dan resmi menjabat Kepala Eksekutif Hong Kong mulai 1 Juli 2022.

Lee adalah mantan Sekretaris Kepala Hong Kong sebelum dia mencalonkan diri menjadi kepala eksekutif wilayah administrasi khusus Cina.

Lee menjadi satu-satunya kandidat dalam pemilihan dan komite yang memilihnya merupakan tokoh-tokoh pro-Beijing dari lingkaran pendirian Hong Kong pada September 2021.

Sebelumnya, dia menjabat mantan wakil sekretaris komisaris polisi sampai dipromosikan menjadi sekretaris kepala pada 2021, lewat reputasi yang ia bangun dalam menegakkan hukum dan ketertiban yang ketat.

Lee memiliki citra "pria tangguh dan penegak hukum yang tidak ingin mendengarkan pandangan orang lain, mengakomodasi, atau diukur,” kata Kenneth Chan, seorang ilmuwan politik di Hong Kong Baptist University, baru-baru ini kepada DW.

Namun, para kritikus menyoroti peran Lee dalam tindakan keras pemerintah terhadap pengunjuk rasa selama gerakan pro-demokrasi 2019.

Ia sebagai petugas keamanan saat itu, turut andil dalam penangkapan ribuan warga pro-demokrasi. Saat itu, polisi juga dikritik karena menggunakan kekuatan berlebihan.

Komite pro-Beijing memilih John Lee Meskipun konstitusi mini kota itu menjanjikan hak pilih universal, Hong Kong tidak pernah menjadi negara demokrasi, memicu sumber kekecewaan, dan protes publik selama bertahun-tahun sejak penyerahan tahun 1997 ke Cina.

Baca Juga: Beijing Sunyi dan Sepi Usai Pemerintah China Terapkan Lockdown Untuk Cegah Penyabaran Covid-19

Pemimpinnya justru dipilih oleh "panitia pemilihan” yang saat ini terdiri dari 1.461 orang. Mayoritas 1.416 anggota memilih Lee, dan delapan lainnya menentangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI