Suara.com - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta, mengatakan, Indonesia butuh pemimpin yang mampu menavigasi kapal di tengah badai krisis sistemik saat ini. Pasalnya kekinian menghadapi 5 tantangan besar, sehingga dibutuhkan terobosan besar dalam hal kepemimpinan.
"Di tengah gelombang krisis sistemik ini, kita butuh kemampuan yang bisa menavigasi kapal di tengah badai. Sekarang kita sadar, ternyata semua janji-janji Pemilu adalah janji-janji palsu yang sekedar diucapkan. Tapi terasa begitu sulit dijalani, dan semua seperti tidak ada yang relevan dengan situasi sekarang," kata Anis dalam keterangannya, Senin (9/5/2022).
Menurutnya, 5 tantangan besar itu yang dihadapi Indonesia saat ini, adalah pertama masalah perubahan iklim, kedua perubahan geopolitik dunia, ketiga krisis ekonomi, keempat tidak ada elit yang memahami kompleksitas krisis dan kelima potensi terjadinya revolusi sosial.
"Ini sebenarnya menjelaskan, kenapa Indonesia harus menjadi kekuatan 5 besar dunia. Karena untuk memimpin negara sebesar Indonesia diperlukan pemikiran baru, dan wawasan baru, bukan janji-janji palsu," ungkapnya.
Baca Juga: Akan Terjadi Migrasi Besar-besaran Pemilih di Pemilu 2024
Anis mengatakan, akibat janji-janji pemilu palsu, banyak program pembangunan yang tidak bisa dilaksanakan dan menjadi prioritas. Sehingga pemerintah saat ini menghadapi kebingungan untuk mencari solusi keluar dari krisis.
"Masyarakat akan semakin tidak percaya kepada para elit dan para pemimpinnya. Karena itu, Demo yang kita saksikan di awal Ramadhan kemarin, akan terus terjadi di hari-hari akan datang. Sebab, krisis ekonomi sudah masuk dan rutenya sekarang menuju ke tahapan revolusi sosial," tuturnya.
Anis menyampaikan, sebagai ketum Gelora mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal krisis sistemik ini, dimana periode kedua pemerintahanya hingga berakhir masa jabatannya bakal dilanda krisis.
Menurutnya, Jokowi perlu memilih dan menata ulang agenda-agenda prioritasnya.
"Krisis sistemik itu mirip orang tua yang penyakitnya sudah terlalu banyak, ada gula, ada kolesterol, ada tensi. Dikasih obat, ini sembuh, muncul penyakit yang lain, ada saja kontradiksinya. Makanya, kita harus berpikir terbalik, karena krisis pada dasarnya sebagai peluang," tuturnya.
Baca Juga: Targetkan Kemenangan Ini di Pemilu 2024, Partai Gelora Bongkar Cara Tarik Suara Rakyat
Sementara itu juga, Anis mengatakan, partai-partai lama tidak punya solusi atas 5 tantangan besar Indonesia, karena hanya berpikir bagaimana bisa mempertahankan kekuasaan dengan meraup suara sebanyak-banyaknya.
"Tidak ada elit dan partai-partai yang mampu menjawab apa yang diperlukan Indonesia. Ini akan menjadi peluang Partai Gelora untuk menang besar. Kita punya terobosan besar dalam kemenangan, Insya Allah," tuturnya.
Adapun pernyataan Anis tersebut disampaikan dalam Konsolidasi Pemenangan Partai Gelora di Sulawesi Selatan.
Agenda konsolidasi ini dihadiri oleh sekitar 500 kader dan fungsionaris Partai Gelora Sulsel. Konsolidasi Pemenangan di gelar di Claro Hotel and Convention Makassar pada Jumat (6/5/2022).
Konsolidasi pemenangan ini, juga dihadiri Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, Ketua Bidang Teroriteri V Ahmad Faradis, Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi dan lain-lain.