Suara.com - Pesepatu roda warga Jakarta diminta tidak main di jalan raya karena bahaya. Pesepatu roda bisa main di International Roller Track Arena (JIRTA) di Sunter, Jakarta Utara.
Imbauan itu disampaikan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Dengan begitu tidak membahayakan keselamatan diri dan orang lain jika dilakukan di jalan raya.
Para pemain atau warga yang hobi bermain sepatu roda untuk tidak melakukan hobinya di jalan raya karena membahayakan keselamatan diri dan orang lain.
Apalagi kegiatan tersebut dilakukan berkelompok tanpa pengawasan pihak-pihak terkait.
Baca Juga: Perpanjangan Libur Sekolah Pasca Lebaran 2022 Tuai Pro Kontra Gubernur Hingga Anggota DPR RI
"Kami persilahkan mereka untuk bermain, beraktivitas 'roller skate' di arena atau lokasi-lokasi yang memang sesuai peruntukannya, seperti JIRTA di kawasan Sunter," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo di Jakarta, Senin.
"Kami imbau untuk tidak bermain di jalan karena akan sangat membahayakan keselamatan bagi pemain 'roller skate' juga bagi pengguna jalan lainnya," lanjutnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai warga yang bermain sepatu roda di jalan raya bertindak arogan karena mengganggu keselamatan diri dan orang lain.
"Arogansi di jalan merugikan diri dan banyak orang," kata Riza Patria melalui akun Twitter @ArizaPatria dipantau di Jakarta, Senin (9/5).
Sebelumnya, warganet melalui akun Twitter @pativ7 mengunggah sejumlah pemain sepatu roda pada siang hari yang melintas di tengah jalan raya.
Baca Juga: Wagub DKI Akan Tindaklanjuti Viral Pleton Sepatu Roda Meluncur Di Jalanan Jakarta
Ada lebih dari 10 orang bermain sepatu roda secara beriringan di tengah aktivitas lalu lintas masyarakat di salah satu jalan di Ibu Kota.
Unggahan video singkat berdurasi 44 detik tersebut kemudian mendapat tanggapan dari sejumlah warganet lainnya.
Mereka pun meminta petugas terkait menindak pemain sepatu roda tersebut termasuk mendorong pemerintah membuat aturan baru.
"Pak Wagub @ArizaPatria mungkin bisa buat aturan baru buat kaum kelas menengah arogan supaya sepatu roda mereka tidak mengganggu pengguna jalan lain, membahayakan juga," ucap seorang warganet melalui Twitter @mazzini_gsp. (Antara)