Hadiri Pelantikan Presiden Korsel, Megawati Akan Terima Gelar Profesor Kehormatan Dari Seoul Institute Of The Arts

Senin, 09 Mei 2022 | 08:05 WIB
Hadiri Pelantikan Presiden Korsel, Megawati Akan Terima Gelar Profesor Kehormatan Dari Seoul Institute Of The Arts
Megawati hadiri pelantikan Presiden Korea Selatan. (Dok. PDIP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan yang juga Presiden kelima Megawati Soekarnoputri akan menerima penganugerahan gelar profesor kehormatan dari Seoul Institute of the Arts (SIA) pada Rabu (11/5/2022).

Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan sebelum menerima penghargaan, Megawati akan menghadiri acara pelantikan Presiden baru Korsel, Yoon Suk Yeo pada Selasa (10/5/2022) pukul 10.30 waktu setempat.

"(Rabu), Megawati akan berangkat lagi ke Istana Kepresidenan Korsel untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Yoon. Seusai pertemuan itu, Megawati akan langsung berangkat ke Gedung Seoul Institute of the Arts. Sebab di sana, Megawati akan menghadiri upacara penganugerahan gelar profesor kehormatan," ujar Hasto dalam keterangannya, Minggu (8/5/2022).

Megawati diketahui telah tiba di Seongnam, Seoul, Korea Selatan (Korsel), Minggu (8/5/2022) waktu setempat.

Hasto menjelaskan, pihak SIA memberi gelar profesor tersebut karena menilai besarnya kontribusi serta komitmen kemanusiaan Megawati memperjuangkan perdamaian di Semenanjung Korea, serta perhatiannya yang begitu besar terhadap demokrasi, lingkungan dan kebudayaan.

Baca Juga: Dapat Undangan Khusus, Megawati Bakal Hadiri Pelantikan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol

"Bahkan Ibu Mega pernah jadi utusan khusus Presiden Korea Selatan untuk ke Korea Utara dalam menjalankan diplomasi perdamaian. Karena pada dasarnya Korea ini kan satu bangsa dua negara. Hanya karena perbedaan ideologi akibat perang dingin, kemudian terpecah jadi dua negara, sehingga proses reunifikasi Korea harus terus menerus dijalankan dengan cara damai dan dialog. Diplomasi kebudayaan merupakan pendekatan penting yang bisa dilakukan," papar Hasto.

Selain itu, Hasto menuturkan Megawati disebut sebagai sedikit pemimpin yang bisa diterima oleh pihak Korea Utara.

Hal ini kata Hasto terkait hubungan historis antara Proklamator RI yang juga ayah Megawati, Bung Karno, dan Great Leader Korea Utara, Kim Il Sung.

"Dunia mencatat, bagaimana bunga anggrek yang diberikan Bung Karno dikenal dengan nama Kimilsungnia. Bunga anggrek ini sekarang menjadi simbol bunga persahabatan antara Indonesia dan Korea Utara," papar Hasto.

Lebih lanjut Hasto menuturkan gelar dari SIA ini bukan yang pertama dari Korsel untuk Megawati.

Baca Juga: Presiden Jokowi Bertemu Megawati di Teuku Umar, Puan: Bicarakan Hal Strategis

Sebelumnya, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila itu kata Hasto juga menerima gelar doktor honoris causa dari beberapa universitas di Korea.

Pemberian gelar profesor dari SIA ini, menurut Hasto, menjadi penting di tengah ketegangan hubungan Selatan dan Utara saat ini, terutama setelah Korea Utara belum lama ini meluncurkan rudal balistik.

"Sebab Ibu Mega yang konsisten dalam membangun dan mewujudkan perdamaian di Korea, diharapkan dengan kepemimpinan Ibu Mega yang diterima kedua belah pihak, dalam membantu proses dialog bagi masa depan peninsula itu. Dan disinilah pemberian profesor kehormatan diberikan kepada Ibu Megawati dari Seoul Institute of the Arts. Karena memang pendekatan kebudayaan itu suatu hal yang sangat penting," kata Hasto.

Hasto menyebut sebelum memberikan gelar profesor kehormatan itu, SIA juga sudah melakukan kajian-kajian terhadap kepemimpinan Megawati dan dedikasinya terhadap kebudayaan.

"Kalau kita lihat ke dalam, PDI Perjuangan adalah satu-satunya partai di Indonesia yang memiliki Badan Kebudayaan. Kebudayaan sebagai ruang dialog dalam politik itu juga hanya diwujudkan PDI Perjuangan. Kita punya Badan Kebudayaan yang terbukti efektif dalam menjabarkan Pancasila melalui jalan Trisakti," imbuh Hasto.

"Bahkan selama bulan puasa, menjelang sahur dan buka puasa, kita adakan kegiatan. Begitupun pada saat peringatan hari besar agama lain. Ini wujud Badan Kebudayaan mengangkat seluruh perspektif kebudayaan dalam peristiwa-peristiwa yang mengangkat religiusitas bangsa ini," sambungnya.

Untuk diketahui, SIA sebagai pemberi gelar, adalah institusi pendidikan ternama yang sudah berdiri lebih dari 60 tahun. Melahirkan puluhan artis ternama dan berkualitas dari Korea.

Sebut saja kata Hasto Kim Seon Ho, Son Ye Jin, hingga Kim Ha-neul, atau penyanyi Wooyoung dari Grup 2PM, dan Presenter Yoo Jae-Suk.

Hasto juga mengungkapkan Megawati tiba di Seoul bersama sejumlah jajaran partai, serta para staf pribadinya. Diantaranya adalah Bendahara Umum DPP PDIP Olly Dondokambey, dan Ketua DPP PDIP bidang Kelautan, Perikanan, dan Nelayan Rokhmin Dahuri.

"Setelah dua tahun masa pandemi, ini baru pertama kali bagi Ibu Megawati keluar dan naik pesawat. Baru ini setelah pandemi. Selama pandemi, belum pernah Ibu Mega naik pesawat keluar negeri. Bahkan selama pandemi, Ibu Megawati juga tidak pernah ke Bali," tutur dia.

Hasto menjelaskan bahwa undangan dari Republik Korea ini merupakan suatu kehormatan.

"Undangan bersifat khusus oleh Presiden terpilih untuk menghadiri pelantikan," katanya menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI