FBI dan Kepolisian Fiji Usut Kepemilikan Kapal Pesiar Oligarki Rusia

Minggu, 08 Mei 2022 | 14:04 WIB
FBI dan Kepolisian Fiji Usut Kepemilikan Kapal Pesiar Oligarki Rusia
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Biro Investigasi Federal (FBI) menyebut pihak berwenang Fiji menggeledah kapal pesiar yang mereka sita atas nama Amerika Serikat dan menemukan dokumen yang melibatkan pemiliknya, oligarki Rusia, Suleiman Kerimov.

Pihak kepolisian Fiji dan agen Biro Investigasi Federal (FBI) menyita kapal pesiar "Amadea" di sebuah dermaga pada Kamis (05/05), dua hari setelah pengadilan Fiji mengeluarkan surat perintah dari Amerika Serikat atas dugaan pencucian uang.

Pengadilan Tinggi Fiji pada Jumat (06/05) akan memutuskan apakah superyacht senilai $300 juta (Rp4,3 triliun) itu bisa dipindahkan dari Fiji setelah pengacara pembela mengajukan banding atas penyitaan tersebut.

FBI mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis yang dilampirkan pada surat perintah penyitaan AS bahwa pihak berwenang Fiji telah menemukan dokumen di Amadea yang menunjukkan pelanggaran hukum AS di mana Kerimov dikenai sanksi pada 2018.

Baca Juga: Rusia Serang Azovstal, Evakuasi Warga di Mariupol Tetap Berlanjut

"Ada alasan untuk percaya Kerimov dan mereka yang bertindak atas namanya dan untuk keuntungannya menyebabkan transaksi dolar AS untuk pengoperasian dan pemeliharaan Amadea dikirim melalui lembaga keuangan AS, setelah beberapa waktu Kerimov ditunjuk oleh Departemen Keuangan,” kata FBI.

Kapal tersebut menelan biaya operasional sebesar $25 juta hingga $30 juta (Rp362 hingga 435 miliar), katanya.

Pengacara untuk pemilik terdaftar superyacht, perusahaan Kepulauan Cayman Milemarin Investments, telah membantah bahwa pemiliknya Kerimov.

Pengacara kapal, Feizal Haniff, menolak berkomentar kepada Reuters, Jumat (06/05). AS menuduh Kerimov telah secara menguntungkan memiliki Amadea sejak Agustus 2021, tetapi bukti untuk klaim ini telah disunting dalam surat perintah.

FBI menyebut kapal pesiar Amadea mencoba menghindari kepolisian setelah pasukan Rusia menginvasi Ukraina. "Amadea mematikan sistem informasi otomatis (AIS) pada 24 Februari 2022, segera setelah dimulai invasi Rusia ke Ukraina,” kata FBI.

Baca Juga: McDonald's Rugi Lebih dari Rp1 Triliun Gegara Konflik Rusia dan Ukraina

AS targetkan oligarki Rusia jalani proses hukum

Dokumen kapal menunjukkan tujuan berikutnya adalah Filipina, tetapi FBI yakin kapal itu menuju ke pelabuhan Vladivostok di Pasifik Rusia.

Banyak oligarki Rusia telah berusaha untuk memindahkan yacht mereka ke Rusia untuk menghindari sanksi AS sejak Maret 2022, kata FBI.

Gugus Tugas KleptoCapture dari Departemen Kehakiman AS fokus pada penyitaan kapal pesiar dan aset mewah lainnya untuk menempatkan keuangan oligarki Rusia di bawah tekanan sebagai upapa menekan Presiden Rusia Vladimir Putin atas perang di Ukraina.

Direktur FBI Christopher Wray mengomentari penyitaan Amadea di Fiji, "FBI bersama dengan mitra internasional kami, akan terus mencari orang-orang yang berkontribusi pada kemajuan kegiatan Rusia dan memastikan mereka dibawa ke pengadilan, di mana pun atau bagaimana pun mereka berusaha bersembunyi,” tandasnya. rw/ha (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI