Kanselir Scholz Tegaskan Penolakan Kunjungan ke Ukraina

Minggu, 08 Mei 2022 | 11:08 WIB
Kanselir Scholz  Tegaskan Penolakan Kunjungan ke Ukraina
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ischinger kembali mengutip kata-katanya sendiri kepada Richard Grenell, Duta Besar AS yang ditunjuk Donald Trump untuk Jerman.

Saat itu Grenell berulang kali membuat marah tuan rumahnya di Berlin dan publik Jerman lewat ucapan yang sering tidak diplomatis.

Pada hari Selasa (03/05), politisi dan pemimpin komite pertahanan parlemen Jerman dari Partai FDP, Marie-Agnes Strack-Zimmermann, menyarankan Melnyk untuk "meminta maaf kepada presiden dan kemudian dengan sopan mengundang kanselir ke Kyiv."

Dalam beberapa pekan terakhir, Melnky dipertanyakan atas nada kasarnya di televisi Jerman. Saat itu ia mengatakan bahwa bagi negaranya yang tengah dilanda perang dan sedang berjuang mempertahankan eksistensinya, waktu untuk mematuhi norma-norma diplomatik telah lama berlalu.

Namun sentimen publik Jerman tampaknya berpihak kepada Kanselir Scholz. Sebuah jajak pendapat yang digelas YouGov baru-baru ini menemukan bahwa 49% orang Jerman setuju dengan keputusan kanselir untuk tidak melakukan perjalanan ke Kyiv atas penghinaan terhadap Steinmeier.

Sedangkan 32% mengatakan dia bertindak tidak tepat atau sangat tidak tepat, 19% tidak berpendapat. Jerman dikecam karena dinilai lambat mengirimkan senjata berat ke Ukraina.

Namun negara ini juga adalah donor utama bantuan kemanusiaan dan telah menerima lebih dari 400.000 pengungsi Ukraina.

Pada Senin (02/05) Jeman mengatakan akan mendukung embargo Uni Eropa atas impor minyak Rusia ke Eropa.

Bagaimana awal gesekan antara Jerman dan Ukraina?

Baca Juga: PM India Modi dan Kanselir Jerman Scholz Serukan Perdamaian di Ukraina

Gesekan pertama kali terjadi ketika Presiden Steinmeier berada di Polandia merencanakan perjalanan ke Ukraina bersama Presiden Polandia Andrzej Duda dan rekan dari Estonia, Latvia dan Lithuania sebagai tanda solidaritas Eropa kepada Ukraina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI