Suara.com - Ibadah Puasa salah satunya adalah melatih Umat Muslim untuk lebih sabar. Dalam cerita perjalanan Islam, ada tiga kisah nyata tentang kesabaran yang berbuah manis.
Sikap sabar bisa menjadi cermin tentang tingginya ketaqwaan seseorang kepada Allah SWT. Ketika seseorang memiliki sifat yang sabar, maka Allah SWT juga akan memberikan balasan yang setimpal.
Berikut ini tiga kisah nyata tentang kesabaran yang berbuah manis. Cerita ini disampaikan ustadz Khalid Basalamah dalam channel youtube Hidayah Indonesia.
1. Kisah Orang Miskin Berbagi Makanan
Baca Juga: Bacaan Doa Qunut Subuh Sendiri dan Artinya, Penting Bagi Umat Islam!
Ustadz Khalid Basalamah berbagi cerita tentang keluarga miskin yang kelaparan. Sebenarnya, sepasang suami istri bersama anak-anaknya tak akan kelaparan karena memiliki makanan, meski jumlahnya juga tak banyak.
Pada suatu hari, sang ibu sudah menyediakan makanan di meja makan. Namun, ketika keluarga ini hendak menyantap makanan tersebut, tiba-tiba pintu rumah mereka ada yang mengetuk.
Ternyata, mereka kedatangan keluarga miskin lain yang sedang kelaparan. Kemudian sang suami yang bertaqwa kepada Allah SWT menyuruh istrinya untuk memberikan seluruh makanan kepada keluarga miskin tersebut.
Lalu, pada malam harinya, anak-anak mereka sudah mengeluh kelaparan. Sang istri juga sudah bertanya kepada suaminya tentang makanan sebagai pengganjal lapar.
Suami ini pada pukul 02.00 dini hari berangkat ke masjid untuk melaksanakan Sholat Tahajud. Dia berdoa meminta makanan kepada Allah SWT. Doa itu ternyata dikabulkan oleh Allah SWT saat itu juga.
Baca Juga: Doa Qunut Ada Berapa Macam? Simak Perbedaan Qunut Sholat Subuh dan Nazilah
Dia didatangi seorang raja yang sudah sepekan ingin bertobat kepada Allah SWT. Dia bingung mau pergi kemana. Akhirnya pada malam tersebut, dia pergi dengan membawa sekantong uang emas dan sekantong makanan terbaik dari istana.
Dia berserah kepada Allah SWT. Dia kemudian pergi menggunakan kuda, tanpa memakaikan tali untuk menuntun kuda tersebut. Ternyata, kuda itu mampir ke masjid, tempat dimana kepala keluarga dari keluarga miskin itu sholat Tahajut.
Raja itu kemudian mendengar keluh kesah dari kepala keluarga itu dan memberi sekantong emas serta makanan yang dibawanya dari istana. Sejak awal keluar membawa hartanya, raja tersebut memang sudah berniat sedekah. Namun kepada siapa dia bersedekah, raja itu berserah dan Allah SWT menggiringnya ke arah masjid tersebut.
Dari cerita ini, ustadz Khalid Basalamah menganjurkan kepada umat Muslim agar selalu meminta pertolongan kepada Allah SWT, tanpa harus menunggu sampai diberi cobaan.
"Manja sama Allah itu baik. Ngeluh terus, minta terus, Allah suka hambanya yang tamak dengan rahmat Allah. Ketika sudah sehat minta tambah kesehatan, Ketika sudah kaya minta ditambah kekayaannya. Selalu minta, tamak dengan rahmat Allah," kata Khalid Basalamah.
"Meminta sesuatu agar nikmatnya ditambah atau dipertahankan itu pahalanya lebih besar daripada ketika cobaan sudah datang lalu baru minta diangkat cobaan tersebut," lanjutnya.
2. Kisah Kesabaran Saat Ibnu Abbas Dihina
Abdullah bin Abbas pada suatu waktu pernah mendapat cobaan. Tiba-tiba saja dia dicaci tanpa sebab oleh seseorang di jalanan. Ibnu Abbas tak marah atas cacian yang diarahkan kepadanya.
Ibnu Abbas justru bertanya apakah cacian itu sudah selesai. Maka, orang itu menambah cacian ketika menyadari bahwa Ibnu Abbas menggunakan jubah baru yang indah.
Bukannya marah atau membalas umpatan, Ibnu Abbas justru membuka jubahnya. Dia memberikan jubah itu sebagai hadiah kepada orang yang telah mencacinya.
Orang yang mencaci itu kemudian malu, sampai kemudian dia justru menjadi murid dari Ibnu Abbas.
3. Kisah Kesabaran Saat Ali bin Husein Dihina
Ali bin Husein merupakan cucu dari Nabi Muhammad SAW. Suatu ketika ketika sedang di jalan, dia dicaci orang tak dikenal. Statusnya sebagai keturunan nabi turut dihina hingga membuat orang-orang di sekitarnya sudah marah.
Namun, Ali tak membalas orang tersebut dengan amarah. Ali justru berkata "Seandainya kamu tahu tentang aku, mungkin kau akan lebih bercerita tentang keburukanku."
Ali kemudian bertanya kepada orang-orang di sekitarnya apakah ada yang membawa uang. Orang yang menghina Ali tersebut kemudian diberi 1000 dirham dan ditunjukkan alamat rumahnya. Orang yang menghina Ali kemudian malu atas perbuatannya.
Dari cerita ini, ustadz Khalid Basalamah mengungkap sebuahh pelajaran bahwa ketika terpancing emosi, maka umat Muslim hendaknya tetap bisa mengendalikan emosinya.
"Saat terpancing emosi, tetap kontrol, tenang, jangan dibalas, karena itu tidak ada gunanya, hanya membuat hidup tidak tenang," kata Khalid dalam video yang tayang di channel tersebut.
Kontributor : Lukman Hakim