5 Fakta 114 Suspek Hepatitis Akut di Jawa Timur, Jangan Berenang di Kolam Umum Dulu

Farah Nabilla Suara.Com
Jum'at, 06 Mei 2022 | 15:24 WIB
5 Fakta 114 Suspek Hepatitis Akut di Jawa Timur, Jangan Berenang di Kolam Umum Dulu
Ilustrasi Hepatitis Akut. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Kami imbau warga tidak panik, tapi sigap melihat gejala yang ditimbulkan,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Kamis (05/05/2022) malam.

3. PHBS dinilai sebagai kunci pencegahan infeksi hepatitis akut

Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya tindakan preventif dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta protokol kesehatan.

"Tetap cuci tangan dengan sabun, memakan makanan bersih dan sehat, menjaga jarak, serta hindari menggunakan fasilitas atau barang yang sudah digunakan orang lain. Kira-kira hampir sama seperti saat kita menjaga diri dari COVID-19," tuturnya.

4. Kadinkes Jatim menghimbau orang tua untuk mengurangi aktivitas anak yang berpotensi menyebabkan infeksi hepatitis

Bersamaan dengan munculnya kasus suspek, Erwin juga menghimbau orang tua untuk mengawasi dan mengurangi aktivitas anak-anak yang berpotensi menjadi sumber infeksi hepatitis seperti berenang dan memegang gagang pintu di tempat umum.

"Selain itu, untuk sementara jangan berenang dulu di kolam renang umum, tidak bermain di playground, serta hindari menyentuh hand railing, knop pintu, dinding, dan lainnya yang sering dipegang orang," imbau Erwin pada siaran persnya, Kamis (5/5/2022).

5. Epidemiolog sarankan jalur masuk mobilitas diperketat

Senada dengan himbauan Kadinkes Jatim, Epidemiolog UGM, Bayu Satria Wiratama menyarankan untuk memperketat jalur masuk mobilitas ke Indonesia dari luar negeri.

Baca Juga: Soal Hepatitis Akut Misterius, Anggota DPR: Perlu Diwaspadai! Cukup Covid-19 Jadi Pelajaran

"Di pintu-pintu masuk kedatangan internasional di bandara perlu ada pengawasan seperti di Jakarta ataupun Surabaya. Perlu dipantau titik-titik orang yang masuk, terutama negara-negara yang kasus pertama masuk [hepatitis akut]," ujar Bayu saat dihubungi Jumat (06/05/2022).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI