Suara.com - Pemerintah memprediksi jika puncak arus balik lebaran tahun ini terjadi mulai Jumat (5/5/2022) hingga Minggu (8/5/2022).
Merespons hal tersebut, Deputi I Kepala Staf Kepresidenan RI Febry Calvin Tetelepta mengatakan pemerintah telah menyiapkan antisipasi kemacetan dengan berbagai skenario manajamen lalu lintas.
"Pemerintah akan selalu berupaya melakukan yang terbaik untuk masyarakat, termasuk mengatur perjalanan arus balik dengan manajemen lalu lintas untuk mengurai kemacetan," ujar Febry Calvin Tetelepta, di Jakarta, Jum'at (6/6/2022).
Febry mencontohkan pengaturan lalu lintas pada ruas jalan tol.
Baca Juga: Arus Balik 2022: Polisi Derek Mobil Mogok di Puncak
Menurutnya, pada arus balik, pemerintah masih akan memberlakukan kebijakan ganjil genap, aturan satu arah (one way), dan larangan truk masuk jalan tol.
"Kebijakan tersebut dinilai sangat efektif mengurai kemacetan saat arus mudik kemarin," tutur Febry.
Sementara mengantisipasi antrean masuk pelabuhan dari Sumatera ke Jawa yang selalu terjadi pada arus balik, Febry mengemukakan, pemerintah telah menyiapkan Pelabuhan Panjang di Lampung untuk menampung kendaraan logistik dan penumpang menuju pelabuhan Ciwandan, Banten.
Ia juga mengimbau masyarakat, untuk melakukan perjalanan balik lebih awal atau setelah puncak arus balik, demi menghindari kemacetan.
"Masyarakat bisa mempertimbangkan setelah melakukan silaturahim dengan keluarga, dimanfaatkan waktu untuk pulang lebih awal. Kalau memang waktu cutinya cukup, bisa pulang setelah tanggal 9. Sekali lagi untuk kenyamanan kita semua," katanya.