Suara.com - Sejauh ini belum ada fakta yang mendukung dugaan efek berkepanjangan usai terpapar Covid-19 atau long Covid mengakibatkan hepatitis akut.
Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Zubairi Djoerban mencontohkan sembilan anak yang terinfeksi hepatitis akut di Alabama justru tidak pernah terpapar Covid-19 dan tidak divaksin Covid-19.
"Tidak. Pasien-pasiennya (hepatitis akut) justru sehat. Di Alabama, dari 9 anak-anak, tak satu pun dari mereka memiliki riwayat infeksi Covid-19, dan tidak menerima vaksin. Dari data juga diketahui bahwa angka kejadian long Covid pada anak amat jarang," kata Zubairi melalui akun Twitter, Jumat (6/5/2022).
Sementara di Indonesia, dari tiga kasus yang ditemukan di Jakarta, semuanya negatif Covid-19 dan satu komorbid, bahkan di Brasil dan India sebagian besar pasien cepat pulih meski pernah terinfeksi Covid-19 lalu kena hepatitis.
"Di Indonesia, dari tiga kasus, semuanya diketahui negatif Covid-19 dan satu komorbid. Di Brasil dan India, sejumlah kecil anak-anak yang terinfeksi Covid-19 butuh pengobatan untuk hepatitis. Sebagian besar pasien pulih dengan cepat dalam beberapa hari," kata dia.
Hepatitis akut yang baru masuk Indonesia diduga telah merenggut tiga anak yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dalam rentang waktu dua minggu, hingga 30 April 2022.
Gejala yang ditemukan pada pasien yaitu mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.
Jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran agar segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyatakan pemerintah sedang melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.
Baca Juga: Dinkes Dan IDAI Bali Mewasadai Virus Baru Mirip Hepatitis Akut yang Menyerang Anak
Pada Selasa (3/5/2022), WHO menyatakan telah menerima sedikitnya 228 laporan kasus dugaan hepatitis pada anak-anak.